Jenazah TKI Sri Maryani Dipulangkan, KBRI: Ini Kecelakaan  

Reporter

Rabu, 22 Juni 2016 15:28 WIB

123rf.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah tenaga kerja wanita Indonesia, Sri Maryani, dipulangkan pada keluarganya di Kelurahan Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 21 Juni 2016. Maryani yang bekerja di Malaysia mengalami kecelakaan tunggal pada 24 Mei 2016, dan meninggal pada 14 Juni 2016 di Rumah Sakit Pusat Perubatan Universitas Malaya (PPUM).

“Jenazah Maryani tiba di Bandara Adi Sumarmo Solo, dan diterima oleh Balai Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) dan Dinas Tenaga Kerja Jawa Tengah,” ujar Direktur Jenderal Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Muhammad Iqbal lewat keterangan tertulis, Rabu, 22 Juni 2016.

Dalam keterangan tersebut, dikatakan bahwa PPUM yang merawat Maryani seusai kecelakaan, sempat menagih biaya perawatan dan pemulangan jenazah hingga Rp 85 juta pada keluarga Maryani. Mereka pun memohon bantuan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.

KBRI Kuala Lumpur yang menerima informasi, segera berkoordinasi dengan otoritas terkait di Malaysia. Dari laporan yang terkumpul, tak ada saksi atas kecelakaan yang menimpa Maryani tersebut. KBRI, kata Iqbal, sempat kesulitan menelusuri status tinggal dan bekerja Maryani.

“Namanya tak ditemukan di database Kemlu, KBRI Kuala Lumpur, maupun di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).”

Iqbal mengatakan pemerintah Indonesia lewat KBRI Kuala Lumpur, memilih fokus pada pemulangan jenazah, dan menangani seluruh pembiayaan perawatan Maryani.

Saat ini diperkirakan terdapat lebih-kurang 2 juta warga negara Indonesia di Malaysia. Sebagian besarnya adalah TKI, baik yang berdokumen maupun tidak. KBRI Kuala Lumpur dan lima perwakilan RI lainnya di Malaysia, setiap bulan kerap menerima ratusan laporan tentang WNI yang meninggal.

Laporan tersebut datang dari kepolisian, rumah sakit, komunitas WNI, maupun dari perusahaan pengurus jenazah. Merespons hal tersebut, perwakilan Indonesia di Malaysia terus memberikan bantuan untuk memudahkan proses pemulangan jenazah WNI ke Tanah Air.

Meskipun begitu, pemulangan dinilai akan terkendala, jika WNI yang bersangkutan tak memiliki kejelasan terkait dengan status tinggal dan status bekerja di Malaysia.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

21 jam lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

22 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

6 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

9 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

10 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

10 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

16 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya