ISI Yogya Bertadarus Budaya Tolak Hizbut Tahrir Indonesia  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 21 Juni 2016 04:53 WIB

Tadarus Kebudayaan menolak Hizbut Tahrir Indonesia masuk kampus ISI Yogya, Senin malam 20 Juni 2016. (TEMPO/Shinta Maharani)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Institut Seni Indonesia Yogyakarta menggelar tadarus kebudayaan bertajuk Maiyah Badar di halaman UPT kampus tersebut, Senin malam, 20 Juni 2016. Pengajian kultural ini dilakukan sebagai bagian dari gerakan menolak penyebaran ide-ide khilafah Organisasi Masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia.

Alumni, mahasiswa, seniman, dan warga Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, tumplek dalam acara itu. Ada juga sejumlah pembicara, yakni Rektor ISI Agus Burhan; seniman Ong Hari Wahyu; Dosen Fakultas Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Achmad Munjid; dan Lurah Panggungharjo Sewon Bantul, Wahyudi.

Ada 300-an orang mengikuti acara itu di bawah terang bulan purnama. Mereka duduk di atas tikar. Ada juga yang berdiri di bawah pohon trembesi yang rimbun dan berukuran besar. Musik gamelan Jawa dari komunitas seni asal Gunungkidul mengiringi pengajian. Mahasiswa ISI juga membacakan puisi-puisi K.H. Mustofa Bisri, yang akrab dipanggil Gus Mus.

Satu di antara penggagas acara, A. Anzieb, mengatakan maiyah berarti kebersamaan. Sedangkan badar berarti purnama. Menurut dia, forum-forum silaturahmi penting digelar untuk menangkal penyebaran ideologi HTI yang anti-Pancasila di kampus ISI dan lingkungan sekitarnya.

ISI merupakan kampus yang tidak spesifik untuk kalangan umat Islam, tapi dari beragam agama. "Ajaran khilafah HTI tidak cocok diterapkan di lingkungan kampus seni itu. HTI anti-Pancasila, tidak menghargai keberagaman, dan anti-demokrasi," kata A. Anzieb kepada Tempo.

Gerakan HTI di ISI, kata alumni Fakultas Seni Rupa ISI itu, telah lama masuk ke ruang-ruang kuliah. Mereka menyebarkan ajaran khilafah melalui brosur di meja-meja dosen. Ada pula yang masuk lewat pengajian di Masjid Al-Mukhtar, ISI. Kalangan kampus menolak HTI karena mengancam kebebasan berekspresi, yang di antaranya melarang menggambar bentuk tubuh manusia. HTI juga mengkampanyekan syariat Islam.

Pada masa Nabi Muhammad, nabi umat muslim, menggambar manusia tidak diperbolehkan bila tujuannya menjadikannya sebagai berhala. Itu terjadi pada zaman jahiliah atau zaman kegelapan.

Menurut Anzieb, seni Indonesia berangkat dari sejarah seni Nusantara yang menghargai keberagaman. Dia mencontohkan para wali yang berdakwah menggunakan kesenian wayang dan musik. "Dalam kesenian itu, ada nilai-nilai kemanusiaan. Jadi kenapa HTI mempersoalkan dan menjadikannya haram?" tutur Anzieb.

Sebelumnya, 300-an mahasiswa, dosen, dan alumni ISI menggelar aksi menolak HTI di halaman rektorat ISI, Jumat siang, 17 Juni 2016.

SHINTA MAHARANI


Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

2 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

4 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

11 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

17 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

30 hari lalu

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,

Baca Selengkapnya

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

30 hari lalu

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus

Baca Selengkapnya

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

31 hari lalu

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

34 hari lalu

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

Direktur Beranda Perempuan Indonesia, Zubaedah, menyakini masih ada banyak penyintas dugaan TPPO bermodus mahasiswa magang di Jerman.

Baca Selengkapnya

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

37 hari lalu

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

Bareskrim mengungkap kasus TPPO atau perdagangan orang berkedok magang ke Jerman yang melibatkan 33 universitas dan diikuti ribuan mahasiswa.

Baca Selengkapnya