TEMPO.CO, Surakarta - Hujan deras yang melanda Kota Surakarta dan sekitarnya membuat sejumlah tempat di Surakarta dilanda banjir. Air mulai memasuki permukiman warga sejak Sabtu malam. Akibatnya, ribuan warga memilih mengungsi di tempat yang aman.
Di Kota Surakarta, banjir terjadi di sekitar aliran Bengawan Solo maupun sungai di dalam kota. Tidak kurang dari 1.500 warga terkena dampak banjir hingga memilih mengungsi ke kantor kelurahan, masjid, dan gedung sekolah.
"Kami telah mendistribusikan makanan sejak waktu sahur tadi," kata Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta Sumartono Hadinoto. Pihaknya juga telah menerjunkan tim evakuasi yang menyisir hingga ke perkampungan.
Hal yang sama terjadi di Kabupaten Sukoharjo yang berada di selatan Kota Surakarta. Genangan yang cukup parah terjadi di daerah Tanjunganom. "Kedalamannya lebih dari 1 meter," tutur seorang warga, Sunarto, Ahad, 19 Juni 2016.
Sunarto mengatakan air justru naik saat hujan reda pada Ahad dinihari. "Air naik sangat cepat," ucapnya. Warga akhirnya memilih mengungsi di tempat yang aman.
Menurut dia, daerah tersebut sebenarnya sudah aman dari banjir selama sembilan tahun terakhir. "Dulu pernah banjir pada 2007," katanya. Hujan yang melanda sejak Sabtu petang kemarin, kata Sunarto, memang sangat deras dan cukup lama.
Genangan yang cukup parah juga terjadi di daerah dalam Kota Sukoharjo, tepatnya di kawasan Dompilan. Luberan air itu bahkan nyaris melumpuhkan jalur utama yang menghubungkan Sukoharjo dengan Surakarta. "Kendaraan memilih putar balik lantaran genangannya cukup tinggi," ujar Maryati, seorang warga.
Beberapa pengendara terlihat nekat menerobos genangan yang menutupi aspal sepanjang ratusan meter itu. "Banyak mobil dan sepeda motor yang mogok," tutur Maryati. Sedangkan jalur alternatif lain juga tergenang meski tidak terlalu parah.
AHMAD RAFIQ
Berita terkait
Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan
20 jam lalu
Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).
Baca SelengkapnyaBanjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya
1 hari lalu
Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.
Baca SelengkapnyaBanjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang
2 hari lalu
Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE
6 hari lalu
Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca SelengkapnyaTanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024
7 hari lalu
Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.
Baca SelengkapnyaBMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau
7 hari lalu
BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.
Baca SelengkapnyaRatusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam
8 hari lalu
Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.
Baca SelengkapnyaBNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu
8 hari lalu
BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaKetua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret
9 hari lalu
DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.
Baca SelengkapnyaBNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut
9 hari lalu
Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.
Baca Selengkapnya