Sulitnya Membunyikan Alarm Sistem Pemantau Longsor

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 19 Juni 2016 07:11 WIB

Ilustrasi longsor. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Bandung - Tim ahli, peneliti, dan akademisi, telah memasang perangkat alat pemantau longsor di beberapa daerah di Jawa Barat. Namun, tim gabungan tersebut belum berani membunyikan alarm longsor bagi penduduk karena kajian parameternya belum selesai.

“Faktor penyebab longsor cukup banyak dan rumit,” kata Muhammad Miftahul Munir, anggota tim pembuat Landslide Early Warning System (LEWS).

Menurut Miftahul, pergerakan tanah bisa diakibatkan sejumlah faktor. Kondisi tanah, air tanah, curah hujan, air hujan yang terserap, atau kecuraman lereng yang berkontribusi menyebabkan tanah longsor. Dari beragam faktor longsor tersebut, tim dari program studi Fisika dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, bekerja sama membuat instrumentasi pemantau longsor.

Didanai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),LEWS sudah terpasang di Desa Sukarasa, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Juga di Desa Gunung Anten, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, serta di Kecamatan Talegong Kabupaten Garut.

Tim dari Fisika ITB, menurut Miftahul, juga membuat alat simulasi longsor di kampus skala kecil untuk mendapatkan beberapa pengukuran yang diperlukan.

Selain itu, tim LIPI Bandung, menurut koordinator Adrin Tohari, memasang alat pemantauan gerakan tanah bernama Wireless Sensor Network For Landslide Monitoring (Wiseland).

Sistem yang berbasis jaringan sensor nirkabel itu dipasang April hingga Mei 2016 di Kampung Sidamukti dan Babakan Salam, di Desa dan Kecamatan Pangalengan.

"Berawal dari adanya laporan retakan dan rekahan tanah di lereng dekat pemukiman warga tersebut," kata koordinator tim Adrin di kantornya.

Meskipun begitu, bagian sistem peringatan dini berupa alarm longsor belum dapat mereka aktifkan. Menurut Adrin, mereka harus mendapatkan dan mengkaji dulu parameter sejumlah faktor penyebab longsor. Misalnya angka intensitas curah hujan atau durasi hujan berapa lama yang berpotensi membuat tanah bergerak.

“Tinggi kenaikan air muka tanah sampai berapa yang berbahaya, kejenuhan tanah oleh air,” ujar Adrin.

Data masing-masing faktor penyebab longsor itu nantinya perlu dipadukan lagi untuk menghasilkan keputusan alarm berbunyi. Sementara ini, daerah kerawanan longsor sudah terpetakan dan bisa dideteksi dari adanya rekahan tanah di lereng atau dataran tinggi.

Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar warga waspada terhadap potensi curah hujan yang tinggi selama tiga hari ke depan.

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yunus S. Swarinoto, Sabtu, 18 Juni 2016, menyebutkan potensi itu disebabkan oleh hangatnya suhu muka laut di atas normal di perairan Indonesia bagian barat.

Selain itu, masuknya aliran massa udara basah dari Samudra Hindia di perairan kontinen Indonesia juga turut mempengaruhi curah hujan tersebut. Beberapa daerah yang diperkirakan akan diguyur hujan lebat, terutama di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Sejumlah wilayah rawan banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.

ANWAR SISWADI




Berita terkait

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

6 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

7 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

13 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

17 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

17 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

17 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

18 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

18 hari lalu

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.

Baca Selengkapnya