Gubernur Aceh Bekali 7 Ton BBM untuk Imigran Tamil

Reporter

Jumat, 17 Juni 2016 20:42 WIB

Gubernur Aceh Zaini Abdullah (kanan) menyerahkan bantuan logistik kepada imigran Srilanka yang terdampar di Pantai Pulau Kapuk, Aceh Besar, Aceh, 17 Juni 2016. Kapal dengan tujuan Australia ini terdampar sejak Sabtu, 11 Juni 2016. ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Banda Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah menjenguk imigran Tamil asal Srilanka, di Lhok Nga, Aceh Besar, Jumat, 17 Juni 2016. Zaini juga memberikan bantuan secara simbolis. Kedatangan Gubernur Zaini didampingi Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi.

Para imigran yang berjumlah 40 itu masih berada di dalam kapalnya yang terdampar di bibir pantai Lhok Nga. Mereka kekurangan bahan bakar minyak (BBM) untuk melanjutkan perjalanan ke negara tujuan, Australia. Sebelumnya, kapal juga mengalami kerusakan mesin.

Salah seorang perempuan warga Tamil yang sempat turun menemui Zaini meminta agar diberi kapal baru. Mereka juga berterimakasih atas bantuan yang diberikan.

"Tapi saya kira kapal mereka ini sudah bagus. Mesinnya sudah diperbaiki dan sudah bagus, jadi sudah bisa berlayar,” kata Zaini.

Menurut Zaini, bantuan yang disalurkna kepada para imigran tersebut berupa 7 ton minyak sesuai permintaan mereka. Selain itu juga pemeriksaan kesehatan, bantuan makanan dan minuman serta memperpaiki mesin kapal.

Bantuan yang disalurkan, kata Zaini, sesuai dengan arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat keduanya bertemu pada Rabu lalu. "Ini untuk kemanusiaan, jangan tampak kita mengusir," ujarnya.

Para imigran itu akan diberangkatkan secepatnya untuk meninggalkan Aceh. Saat ini perlu air pasang agar mudah menarik kapal mereka ke perairan lepas pantai. Pengawalan nantinya akan dilakukan TNI Angkatan Laut.

Kepala Imigrasi Banda Aceh Herry Sudiarto mengatakan kapal imigran tersebut mengalami kerusakan mesin dan merapat ke Lhok Nga pada Sabtu pekan lalu. Otoritas Aceh kemudian membantu memperbaiki mesin kapal dan sejumlah makanan.

Pada Ahad malam, mereka dilepaskan dan diantar menuju perairan bebas untuk kembali ke tujuannya. Tapi keesokan harinya mereka balik lagi ke lokasi dengan alasannya kehabisan bahan bakar.

Mereka kemudian meminta bahan bakar kepada otoritas Aceh. Saat ini, setelah semua kebutuhan mereka dipenuhi, kapal akan ditarik secepatnya agar mereka dapat berlayar ke negara tujuan.

ADI WARSIDI

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya