Paus Terdampar di Probolinggo, Ini Kata Ahli Mamalia Laut

Reporter

Kamis, 16 Juni 2016 19:40 WIB

Salah satu dari 32 Ikan Paus yang terdampar di pesisir Utara Kabupaten Probolinggo, Rabu, 15 Juni 2016. TEMPO/DAVID PRIYASIDHARTA

TEMPO.CO, Probolinggo - Ahli mamalia laut yang juga seorang peneliti konservasi kelautan dari Whale Strandings Indonesia, Putu Liza, mengatakan ada banyak penyebab umum mengapa puluhan paus pilot terdampar di pantai. Menurut koordinator LSM ini, penyebabnya bisa faktor umur tua (natural), disorientasi, alat sonar buatan manusia, dan sakit. "Internal bleeding juga bisa karena sonar," kata Liza, yang saat dihubungi sedang berada di Australia, melalui pesan WhatsApp, Kamis siang, 16 Juni 2016.

Untuk mengetahui penyebab kematian paus pilot diperlukan nekropsi. Sebagai ilmuwan, Liza tidak bisa menjelaskan penyebab kematian paus secara pasti tanpa meneliti dulu. Namun, kata Liza, bisa dijelaskan secara umum. "Karena ada bedanya antara penyebab kematian (cause of death) dan circumstances of death," katanya.

Liza mencontohkan, cause of death atau penyebab kematian itu, jika di serial CSI, misalnya, karena kehabisan darah. "Maksudnya pendarahan langsung sehingga darah yang keluar terlalu banyak. Ini berlaku pada binatang atau manusia," katanya. Sedangkan untuk circumstances of death, misalnya, karena ditusuk waktu berkelahi. "Atau dalam kasus cetaceans, penyebab kematian karena pendarahan."

Adapun circumstances of death lain bisa karena ketika tersangkut jaring (entangled), paus bisa dilepaskan dengan dipotong siripnya. Contoh lainnya, penyebab kematian karena habis udara. Dan circumstances of death karena terjaring sehingga tidak bisa mengambil napas. Ihwal risiko kemasukan air, cetaceans dapat menutup tenggorokan mereka sehingga tidak 'tenggelam' (air masuk ke paru-paru). Jadi, kalau cetaceans terjerat jaring, atau dalam hal seperti kejadian di Probolinggo, posisi miring setengah terbenam di air, mereka bisa menutup tenggorokan. Namun mereka juga bisa mati karena kehabisan napas. "Bukan karena tenggelam," katanya.

Mengapa mereka sampai terdampar? "Itu circumstances of death yang perlu dilihat," ujar Liza.

Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebabnya adalah gelombang tinggi Laut Selatan, dan Liza mengatakan itu bisa saja terjadi. "Bisa saja, tapi tanpa penyelidikan lebih dalam, saya tidak bisa kasih jawaban definitif," katanya.

Sepengetahuan Liza, paus pilot juga terlihat di Pantai Lovina, Bali Utara. Bahkan, pada 22 Mei 2004, pernah ada 50 paus pilot terdampar di Banyuwangi. "All but one was saved," ujarnya. Artinya, masih memungkinkan Pantai Utara Jawa merupakan bagian dari rute migrasi spesies ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Rabu siang kemarin, 32 paus pilot terdampar di Pantai Randupitu, Desa Pesisir, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Dari 32 paut tersebut, 10 di antaranya mati dan 22 bisa kembali ke laut.

DAVID PRIYASIDHARTA


Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

39 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

44 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

55 hari lalu

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya