Perdagangan Global Lesu, Ekspor Furnitur Yogyakarta Turun

Reporter

Kamis, 16 Juni 2016 14:52 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ekspor furnitur Daerah Istimewa Yogyakarta turun karena belum stabilnya perdagangan global.

Nilai ekspor barang asal DIY yang dikirim melalui sejumlah pelabuhan di Indonesia pada April lalu sebesar US$ 26,07 juta atau turun 3,36 persen dibanding Maret 2016. Pada Januari-Maret 2016, nilai ekspor turun 2,27 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kepala Badan Pusat Statistik DIY Bambang Kristianto menyatakan ekspor furnitur turun dalam jumlah banyak karena suku bunga di Amerika Serikat turun. Furnitur DIY kebanyakan diekspor ke Amerika Serikat dan Cina. “Perdagangan global lesu,” kata Bambang, Kamis, 16 Juni 2016.

Selain furnitur, komoditas yang mengalami penurunan ekspor adalah kayu sebesar 13,4 persen, barang rajutan 40,7 persen, dan bulu unggas 28,5 persen. Menurut Bambang, penurunan ekspor ke Amerika Serikat sebesar 7,5 persen, Jepang 29,4 persen, dan Inggris 37,2 persen.

Sedangkan komoditas ekspor yang turun pada Januari-April 2016 adalah perabot penerangan sebesar 28,1 persen dan produk dari kulit 17,7 persen. Untuk plastik dan produk dari kayu permintaan ekspor turun 5,5 persen. Distribusi nilai ekspor, ucap Bambang, paling banyak ke Amerika Serikat.

Barang-barang itu diekspor melalui pelabuhan muat Tanjung Emas, Semarang; Tanjung Priok, Jakarta; Tanjung Perak, Surabaya; Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang; Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandara Adisutjipto, Yogyakarta; dan Bandara Juanda, Sidoarjo.

Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia DIY Heru Prasetyo menuturkan nilai ekspor kuartal pertama turun. Pembeli pada periode itu belum melakukan transaksi baru. Biasanya, mereka melakukan transaksi baru seusai April. Namun, pada Juni ini, transaksi ekspor mulai membaik. Di DIY, 80 persen pengusaha furnitur memenuhi pasar ekspor. Sisanya memenuhi kebutuhan pasar domestik.

Asosiasi itu memprediksi akan terjadi kenaikan ekspor sebesar 15-20 persen. Orang-orang Amerika Serikat kebanyakan menyenangi desain baru meja dan kursi untuk kebutuhan musim panas. “Ekspor furnitur pada September nanti akan lebih baik karena kebutuhan akan barang meningkat menjelang Natal,” kata Prasetyo.

SHINTA MAHARANI




Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

5 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

9 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

12 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

12 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

12 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

12 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya