Cyrus Enggan Komentari Kabar Aliran Rp 30 M untuk Teman Ahok  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 16 Juni 2016 11:09 WIB

Ki-Ka: CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi, Moderator Qaris Tajudin dan Redaktur desk Metro Tempo, Bagja Hidayat dalam acara #DiskusiRuangTengah di Kantor Tempo, Jakarta, 2 Juni 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat enggan menjelaskan soal dugaan aliran Rp 30 miliar dari pengembang ke rekening Teman Ahok. "Saya enggak mau berkomentar. Saya malas sama Tempo," katanya saat dihubungi, Kamis pagi, 16 Juni 2016.

Hasan tetap tak mau berkomentar saat diberi pertanyaan lain. Ia pun tak mau menjelaskan perihal uang sumbangan Rp 500 juta. Uang itu disebut sebagai modal awal Teman Ahok yang diduga disetorkan Hasan. "Saya enggak mau tanggapin," ucapnya.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat kemarin berujar, pihaknya membuka penyelidikan uang Rp 30 miliar yang diduga mengalir dari pengembang ke Teman Ahok, kelompok relawan calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Kami menyiapkan surat perintah penyelidikan terkait dengan dugaan itu," ujar Agus kemarin.

Agus melontarkan kalimat itu setelah anggota Komisi III, Junimart Girsang, mempertanyakan soal informasi aliran uang Rp 30 miliar yang diduga melibatkan Sunny Tanuwidjaja dan Cyrus. Sunny adalah staf khusus Ahok, sementara Cyrus Network adalah lembaga survei yang didirikan Hasan Nasbi. Hasan adalah salah satu pendiri Teman Ahok.

Pada 1 April lalu, KPK menangkap Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja yang diduga memberikan uang suap kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Mohamad Sanusi. Podomoro merupakan salah satu perusahaan pengembang pulau reklamasi.

Sunny juga sudah dicegah dan berulang kali diperiksa penyidik KPK. Pada 18 Mei lalu setelah diperiksa penyidik selama tiga jam, Sunny membantah menjadi perantara pemberian uang dari Aguan kepada Teman Ahok. "Enggak ada, enggak ada," tuturnya.

Pendiri Teman Ahok lain, Singgih Widyastomo, kemarin membantah pihaknya menerima duit sebesar itu. Menurut Singgih, duit operasional Teman Ahok selama ini didapat murni dari penjualan kaus dan merchandise. "Silakan KPK selidiki sejelas-jelasnya."

Uang hasil penjualan itu digunakan untuk membayar biaya listrik, air, alat tulis kantor, dan pengantaran formulir ke posko-posko melalui jasa pengiriman. Teman Ahok juga mengalokasikan honor Rp 50 ribu sehari bagi relawan yang bekerja mengisi data KTP di markasnya. Setiap hari, sekitar 20 relawan bekerja di markas Teman Ahok di Graha Pejaten, Jakarta Selatan.

MAYA AYU | INDRI MAULIDAR




Berita terkait

Dirayu Gabung PSI, Ahok: Saya Dipenjara Masih Kalian Manfaatkan

18 Februari 2020

Dirayu Gabung PSI, Ahok: Saya Dipenjara Masih Kalian Manfaatkan

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan sempat dirayu oleh PSI agar bergabung ke partai itu. Padahal, dia masih di dalam penjara.

Baca Selengkapnya

Staf Ahok Terpecah Jadi Dua Kubu Setelah Isu Korupsi Reklamasi Jakarta

17 Februari 2020

Staf Ahok Terpecah Jadi Dua Kubu Setelah Isu Korupsi Reklamasi Jakarta

Staf Ahok terpecah menjadi dua kubu setelah mencuat perkara suap reklamasi Teluk Jakarta dan laporan Majalah Tempo soal dugaan aliran dana ke Teman Ahok pada Juni 2016.

Baca Selengkapnya

Kurawa Penuduh Media Dibayar Anies Pernah Buat Buku Tentang Ahok

6 Januari 2020

Kurawa Penuduh Media Dibayar Anies Pernah Buat Buku Tentang Ahok

Akun yang mencantumkan nama Rudi Valinka itu mencuitkan tuduhan bahwa sejumlah media dibayar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Eks Teman Ahok Bikin Festival Musik untuk Dukung Jokowi - Ma'ruf

11 Maret 2019

Eks Teman Ahok Bikin Festival Musik untuk Dukung Jokowi - Ma'ruf

Menurut Amalia, kegiatan ini merupakan kampanye positif dari pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Eks Relawan Teman Ahok Bantah Produksi Tabloid Pembawa Pesan

3 Februari 2019

Eks Relawan Teman Ahok Bantah Produksi Tabloid Pembawa Pesan

Bawaslu tengah menelisik beredarnnya Tabloid Pembawa Pesan yang diduga bermuatan kampanye.

Baca Selengkapnya

Mantan Teman Ahok Ajak Ahoker Alihkan Dukungan ke Jokowi

1 Februari 2019

Mantan Teman Ahok Ajak Ahoker Alihkan Dukungan ke Jokowi

Pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dan Singgih Widyastono, menyatakan mendukung calon presiden 01, Joko Widodo alias Jokowi di Pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Ahok Bebas, Sejuta Teman Belum Siapkan Sambutan Istimewa

23 Januari 2019

Ahok Bebas, Sejuta Teman Belum Siapkan Sambutan Istimewa

Teman Ahok yang kini berubah nama menjadi Sejuta Teman Ahok belum merancang agenda khusus untuk menyambut momentum Ahok bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI: Ide Skybridge Tanah Abang Ada Sejak Zaman Ahok

15 November 2018

Ketua DPRD DKI: Ide Skybridge Tanah Abang Ada Sejak Zaman Ahok

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan ide proyek skybridge di Tanah Abang sudah ada sejak zaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Baca Selengkapnya

Haji Lulung, Melambung dari Pemulung Tanah Abang Sampai Caleg RI

4 Oktober 2018

Haji Lulung, Melambung dari Pemulung Tanah Abang Sampai Caleg RI

Haji Lulung berhenti dari jabatannya sebagai anggota DPRD DKI, untuk selanjutnya penguasa Tanah Abang itu mencadi caleg RI.

Baca Selengkapnya

Teman Ahok Terbuka Jika Dipertemukan dengan Ma'ruf Amin

25 September 2018

Teman Ahok Terbuka Jika Dipertemukan dengan Ma'ruf Amin

Politikus Golkar Nusron Wahid mengungkapkan rencananya untuk mempertemukan relawan Teman Ahok dengan cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya