30 Mahasiswa Papua Ditangkap Polisi Malang

Reporter

Rabu, 15 Juni 2016 13:37 WIB

Pengunjuk rasa dari Aliansi Mahasiswa Papua saat berorasi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 1 Desember 2015. Dalam aksinya massa menuntut Papua Merdeka dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 30 mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) ditangkap aparat Kepolisian Resor Malang Kota saat berunjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat, Rabu, 15 Juni 2016.

Mereka diangkut dengan sebuah truk pengendali massa dan dibawa ke Markas Polresta Malang. Seluruh poster dan banner bergambar Bintang Kejora turut disita.

Sebelum ditangkap, beberapa mahasiswa AMP terlibat negosiasi yang alot dengan Wakil Kepala Polresta Malang Komisaris Dewa Putu Eka. Tampak juga Kepala Satuan Intelijen Keamanan serta Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Malang, Ajun Komisaris Imam Mustolih dan Ajun Komisaris Tatang Prajitno Panjaitan.

Putu Eka menilai unjuk rasa AMP tidak berizin. Unjuk rasa itu juga bisa meresahkan dan memancing kemarahan masyarakat. Peserta aksi unjuk rasa membawa poster bergambar bendera Merah Putih yang dicoret silang dengan tulisan “Indonesia, no!!! West Papua, yes!!!” Pencoretan bendera merah putih dianggap sebagai penghinaan lambang negara.

“Kami amankan para mahasiswa ini karena beberapa hal, termasuk pencoretan lambang negara,” kata Putu Eka seraya menjelaskan, pihaknya akan mendalami lagi apakah pencoretan lambang negara itu termasuk perbuatan pidana atau ada unsur lainnya.

Mahasiswa AMP memulai aksinya dari kawasan Stadion Gajayana di Jalan Semeru. Lalu mereka berjalan kaki menuju gedung parlemen dan Balai Kota Malang. Rombongan sempat melambatkan langkah saat melintasi Markas Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0833/Kota Malang dan menyuarakan beberapa kecaman terhadap Pemerintah Indonesia. Salah satunya kecaman Indonesia sebagai antek Amerika Serikat dalam perkara Freeport.

Mereka nyaris dihadang sekitar 30 anggota Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI). Polisi segera mencegah penghadangan itu guna menghindari bentrokan antara massa AMP dan FKPPI.

Salah seorang aktivis AMP mengatakan sudah memberitahukan aksi mereka ke polisi. Dia juga menegaskan tidak bermaksud mengusik ketenangan bulan suci ramadan. “Tidak ada unsur SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) dalam aksi kami. Kami hanya menentang tim siluman yang dibentuk Luhut Panjaitan,” teriaknya dari atas truk yang membawa para mahasiswa itu ke Markas Polresta Malang.

Juru Bicara AMP Nhotten Suhuniap mengatakan, pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua harus diusut tuntas. Yang diusut bukan hanya 14 kasus pelanggaran HAM seperti dirilis Kepolisian Daerah Papua, melainkan pelanggaran HAM sejak 1963 sampai sekarang.

Menurut Nhotten, AMP menolak keterlibatan tim bentukan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan dalam penyelesaian pelanggaran HAM di Papua. Tim bentukan Luhut dianggap tim siluman yang ingin menggagalkan upaya diplomasi Gerakan Pembebasan Rakyat Papua Barat (ULMWP) dan menghambat tim pencari fakta dari Pasific Island Forum.

Nhotten mengatakan, seharusnya Komisi Nasional HAM yang menangani pelanggaran HAM di Papua. “Bukan tim siluman bentukan Luhut. Itu hanya tipu muslihat pemerintahan sekarang,”


ABDI PURMONO



Advertising
Advertising

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

17 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

14 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

14 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

43 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya