Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

Reporter

Minggu, 12 Juni 2016 18:23 WIB

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016. ANTARA/Masrian

TEMPO.CO, Padang - Konflik antara harimau dengan warga di beberapa daerah di Provibsi Sumatera Barat kerap kali terjadi. Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus. “Ada kemungkinan kawasan konservasi sudah mulai terganggu, sehingga sejumlah binatang, termasuk harimau masuk ke pemukiman warga untuk mencari makan,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah III, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Surajiya kepada Tempo, Minggu, 12 Juni 2016.


Surajiya tidak bisa menjelaskan secara pasti penyebab berpindahnya harimau dari habitatnya, lalu berkeliaran mencari makan di pemukiman penduduk. Namun kawasan konservasi, kerap kali dalam kondisi tidak aman. Salah satu gangguannya adalah kegiatan perburuan babi hutan yang menggunakan anjing.


Meski begitu, Surajiya bisa menjelaskan dua harimau yang berhasil ditangkap diduga berasal dari wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat. “Dari tiga konflik dengan masyarakat, dua ekor harimau Sumetera terjerat perangkap selama 2016,” ujar dia.


Kasus pertama terjadi di Nagari Mandeh, Pesisir Selatan. Harimau Sumatera terjerat perangkap babi yang dipasang warga. Harimau itu memangsa tanaman warga di ladang. Warga tidak mampu mengusirnya. Cara yang digunakan adalah memasang perangkap guna mengamankan ladang warga. “Kaki harimau itu terpaksa diamputasi, karena lukanya sudah membusuk,” ujar Surajiya, seraya menjeskan saat ini harimau itu berada di Kebun Binatang Bukittinggi.


Kasus kedua terjadi di Silaut. Harimau tetap berkeliaran meski beberapa kali diupayakan mengusirnya. Harimau itu malah merusak jok sepeda motor dan helm warga yang sedang berada di ladang. Setelah disisir, harimau tersebut tidak ditemukan.


Advertising
Advertising

Kasus ketiga terjadi Kabupaten Pesisir Selatan. Seperti diberitakan sebelumnya, seekor harimau Sumatera ditemukan terjerat dalam perangkap yang dibuat BKSDA Sumatera Barat, di Balai Selasa, Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan. "Masyarakat setempat melapor sapi mereka sering dimakan harimau," ucap Surajiya.


Menurut dia, BKSDA membuat perangkap guna menangap harimau itu untuk kemudian dipindahkan ke habitatnya. Perangkap dipasang pada Sabtu, 4 Juni 2016. Tak sampai sepekan, tepatnya Jumat, 10 Juni 2016, harimau berjenis kelamin betina itu terperangkap. Sabtu, 11 Juni 2016, BKSDA bersama masyarakat setempat telah mengevakuasi harimau dari dalam perangkap. "Kondisinya 90 persen sehat. Hanya ada sedikit lecet di punggung dan ekor, kemungkinan terkena besi saat terjerat perangkap," katanya.


Surajiya mengatakan, harimau yang berumur lima tahun itu kemungkinan besar akan dilepaskan kembali ke habitatnya, yakni di kawasan konservasi. Namun, BKSDA sedang melakukan survei lokasi konservasi yang cocok dengan harimau tersebut. Di antaranya di Pangena, Malampeh dan Barisan Sabtu.


Hingga saat ini BKSDA Sumatera Barat belum memutuskan di kawasan konservasi mana harimau itu dilepas. Itu sebabnya untuk sementara waktu harimau itu dititipkan dulu di Kebun Binatang Bukittinggi.


ANDRI EL FARUQI



Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

23 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

36 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

40 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

41 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

43 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

52 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

4 Maret 2024

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

29 Februari 2024

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

26 Februari 2024

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.

Baca Selengkapnya