Pendakinya Hilang di Semeru, Swiss Tawarkan Helikopter  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 12 Juni 2016 13:11 WIB

Pendaki menikmati panorama matahari terbit di atas puncak Gunung Penanggungan, Jawa Timur, 31 Mei 2015. Gunung berapi yang sedang dalam masa tidur ini sering dijuluki miniatur Gunung Semeru. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Lumajang - Pemerintah Swiss menawarkan bantuan helikopter serta sejumlah peralatan pendukung kepada tim SAR, yang saat ini sedang mencari Lionel Du Creaux, 26 tahun, pendaki asal Swiss yang hilang di Gunung Semeru. Tawaran bantuan ini disampaikan utusan Konsulat Jenderal Swiss saat mendatangi Posko SAR di Ranupani dan Tawonsongo, Sabtu, 11 Juni 2016.

Kepala Seksi Wilayah I Bidang Pengelolaan Wilayah II Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) Kabupaten Lumajang Budi Mulyanto mengatakan memang ada perwakilan dari Konsulat Jenderal Istimewa Swiss, Christoper, yang datang ke Posko SAR di Ranupane dan Tawonsongo. "Dalam rangka koordinasi pencarian," katanya, Minggu, 12 Juni 2016.

Budi mengatakan ada tawaran bantuan pencarian lewat udara dan darat. Semisal, jika lewat udara, berupa helikopter, dan kalau lewat darat, digunakan anjing pelacak. "Kami respons dengan baik tawaran itu. Tapi tentu kami masih harus koordinasikan dulu dengan semua pihak," katanya.

Budi mengatakan Semeru masuk kawasan Taman Nasional yang tentu memiliki aturan-aturan yang harus dipatuhi. "Jadi tidak bisa serta-merta begitu saja," katanya. Sejauh ini, kata Budi, kalau memang membutuhkan helikopter, Basarnas juga memilikinya. Pihaknya juga saat ini berupaya keras melakukan pencarian.

Seperti diberitakan sebelumnya, Lionel putus kontak terhitung sejak Jumat, 3 Juni 2016. Sedangkan operasi SAR dilakukan sejak Kamis, 9 Juni 2016. Untuk kemudahan kegiatan pencarian, kegiatan pendakian Semeru ditutup. Lionel Du Creaux dan Alice Guignard berangkat dari Malang dan masuk ke Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, pada pukul 07.00 WIB, dan langsung menuju lokasi pendakian tanpa ada pemberitahuan atau melapor ke pos dan tanpa register/tiket.

Dua pendaki itu, pada pukul 10.22 WIB, sampai di Ranu Kumbolo dan melanjutkan perjalanan ke Kalimati. Tiba di Kalimati sekitar pukul 11.55 WIB, selanjutnya mereka mendaki ke puncak dan sampai di daerah Watu Gede pada pukul 14.01 WIB. Pada pukul 17.47 WIB, Alice tidak melanjutkan perjalanan ke puncak karena tidak kuat. Namun Leonil tetap melanjutkannya ke puncak. Lantaran tidak kuat ke puncak, Alice memutuskan kembali ke Kalimati.

Karena tidak tahu jalan, Alice tersesat tidak melalui jalur sebelumnya. Dia malah menuju punggung bukit arah ke kiri arah Arcopodo. Di lokasi, Alice bertahan dan menunggu selama dua hari malam. Pada Senin, 6 Juni 2016, Alice ditemukan Heri Sumantri, dari Tim Haspala Malang, yang sedang memandu tamu. Alice ditemukan sekitar pukul 22.00 WIB setelah teriakannya meminta tolong dan kebetulan didengar Heri.

Selanjutnya, Alice dibawa turun dan pada Selasa sore, 7 Juni 2016, Alice melaporkan secara resmi kronologi hilangnya Lionel Du Creaux kepada petugas di Resort Ranu Pani.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

14 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

17 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

36 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kisah Lumajang yang Sudah Berdiri Sejak Era Kerajaan Majapahit

16 Desember 2022

Kisah Lumajang yang Sudah Berdiri Sejak Era Kerajaan Majapahit

Pada zaman kerajaan Majapahit, Lumajang menjadi daerah otonom yang bernama Lamajang Tigang Juru. Kabupaten ini berdiri sejak 767 tahun lampau.

Baca Selengkapnya