Kepala BIN: Pemerintah Sudah Antisipasi Kebangkitan PKI  

Reporter

Kamis, 9 Juni 2016 15:29 WIB

Kepala BIN Letjen (Purn) Sutiyoso. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso menampik anggapan isu komunis yang muncul belakangan ini adalah skenario politik yang diembuskan untuk kepentingan tertentu. Isu itu sempat berujung pada perbedaan pendapat di masyarakat, kalangan aktivis, dan purnawirawan TNI, bahkan di antara menteri.

Perbedaan pendapat terlihat, salah satunya, dari pelaksanaan dua simposium tragedi 1965, oleh dua pihak yang berbeda pendapat. "Simposium itu kan inisiatif masyarakat. Saya melihat dari sisi positif saja," ujar Sutiyoso saat dihubungi Tempo, Kamis, 9 Juni 2016.

Menurut Sutiyoso, pelaksanaan simposium 1965 dan munculnya peristiwa terkait, seperti pemberangusan buku beraliran kiri dan wacana penggalian makam massal dipicu oleh kekhawatiran terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI). "Masyarakat takut komunis lahir lagi," kata dia.

Salah satu perbedaan isu PKI terjadi di antara Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Luhut menginginkan adanya rekonsiliasi dan menggagas penggalian makam korban 1965 untuk mematahkan anggapan adanya keterlibatan pemerintah dalam pembantaian massal dalam tragedi 1965. Ryamizard menolak ide itu karena khawatir akan menimbulkan keributan baru di masyarakat.

Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah, pada 3 Juni lalu, sempat meminta keterlibatan BIN untuk menyelidiki penyebar munculnya isu komunis. Menurut Ahmad, perlu melihat latar belakang isu tersebut. BIN, kata dia, bisa mencari akar persoalan sekaligus mengidentifikasi motifnya, apakah pergerakan itu murni oleh komunis atau pihak yang punya kepentingan politik.

Pendapat Basarah tak jauh berbeda dengan opini Komandan Bantuan Anshor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar, Imron Rosadi. Dia mencurigai ada pihak yang memprovokasi korban peristiwa 1965 baik di kalangan PKI maupun NU untuk menimbulkan kegaduhan politik.

Anggapan-anggapan itu, menurut Sutiyoso, terlalu berlebihan. Jika PKI terbukti bangkit kembali, ia mengatakan, pemerintah sudah memiliki cara untuk mengatasinya. "Kami dari pemerintah sudah bisa menilai sejauh mana gerakan mereka (PKI), dan kami sudah menyikapinya secara terukur," ujarnya.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

4 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

8 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

10 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

29 hari lalu

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

31 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

49 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

7 Februari 2024

Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Mantan Kabinda Papua Barat dan Eks Kepala BPN Sorong Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah

4 Februari 2024

Mantan Kabinda Papua Barat dan Eks Kepala BPN Sorong Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah

Polisi juga menetapkan istri eks Kepala BPN Sorong sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan sertifikat tanah. Satu terlapor lain adalah seorang caleg.

Baca Selengkapnya

PPATK Jabarkan Jumlah dan Instansi Ihwal Transaksi Janggal Dana Kampanye Pemilu 2024

10 Januari 2024

PPATK Jabarkan Jumlah dan Instansi Ihwal Transaksi Janggal Dana Kampanye Pemilu 2024

PPATK sudah mengirimkan hasil analisisnya itu ke KPK, Bawaslu, BIN, Polri, dan OJK.

Baca Selengkapnya

Sebulan Menjabat Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto 2 Kali Lakukan Mutasi Ratusan Perwira Tinggi TNI

21 Desember 2023

Sebulan Menjabat Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto 2 Kali Lakukan Mutasi Ratusan Perwira Tinggi TNI

Jenderal Agus Subiyanto lakukan rotasi besar-besaran. Ratusan perwira tinggi TNI dimutasi sebulan terakhir. sejak ia menjabat Panglima TNI.

Baca Selengkapnya