Rasionalisasi Kementerian PAN-RB: PNS Jangan Galau

Reporter

Sabtu, 4 Juni 2016 18:51 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) berencana menata aparatur sipil negara (ASN) dengan cara rasionalisasi.

Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Herman Suryatman mengatakan dalam rasionalisasi ini, PNS didorong untuk pensiun dini atau melalui skema golden handshake atau kompensasi. Mereka bisa juga ditempatkan ke daerah yang masih kekurangan PNS, setelah diberikan pendidikan dan pelatihan.

Rasionalisasi diterapkan bagi pegawai yang memiliki kompetensi, kualifikasi, dan kinerja rendah. "Yaitu pegawai yang tidak memiliki kualifikasi, tidak berkompeten, tidak berkinerja, dan tidak disiplin," kata Herman di Jakarta, Sabtu 4 Juni 2016.

Herman menyebutkan rasionalisasi ditujukan untuk pegawai di jabatan fungsional umum, setelah itu pejabat struktural. Jumlah PNS di fungsional umum sangat besar, yakni 1,9 juta orang atau 42 persen dari jumlah PNS.

Baca Juga: JK Bantah Ada Rasionalisasi 1 Juta PNS

"PNS yang memangku tugas fungsional umum sebetulnya sudah tidak relevan lagi," kata Herman. Dia mencontohkan keberadaan operator komputer. Sekarang setiap orang sudah bisa mengoperasikan komputer.

Herman menambahkan rasionalisasi PNS rencananya mulai 2017 sampai 2019 dan masih berlanjut sampai 2024. PNS yang akan dipensiundinikan harus menerima hak-haknya. "Apalagi nanti kami akan dorong dulu pelatihan kewirausahaan sehingga saat pensiun, kehidupannya terjamin Jangan pikir habis manis sepah dibuang."

Menurut Herman, pensiun dini bukan hal baru di birokrasi pemerintahan. Sarat pensiun dini adalah PNS yang melalui masa kerja selama 20 tahun dan berusia 50 tahun. Namun pemerintah tengah menggodok syarat baru pensiun dini agar bisa sesuai dengan kebijakan percepatan penataan PNS. "Sedang dibuat payung hukumnya, berapa persyaratan usia dan masa kerja."

Simak: Ziarah ke Makam Bung Karno, Mega Enggan Diliput Media

Herman menilai wajar jika pemerintah merasionalisasi PNS. "Wajar dong. Latar belakang pendidikan gak nyambung, pengalaman gak nyambung, jarang masuk (kerja)," ucapnya. Pegawai ini, kata dia, akan mengganggu organisasi.

"PNS gak usah galau, resah, gelisah," kata Herman lagi. Menurut dia, pegawai negeri bekerja saja yang rajin, tingkatkan kompetensi, dan berkinerja bagus. Herman mengatakan negara harus melindungi PNS, tetapi rakyat juga harus dilindungi. Rakyat harus dipastikan mendapatkan aparatur yang baik.

REZKI ALVIONITASARI


Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Kenapa Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Teman Kos Mulai Takut Karena...

Berita terkait

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

2 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

3 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

4 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

5 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

11 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

12 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

20 hari lalu

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh

Baca Selengkapnya

PNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

23 hari lalu

PNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

PNS Inggris yang mengawasi ekspor senjata ke Israel meminta berhenti kerja atas kekhawatiran terlibat dalam kejahatan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Gaji ke-13 PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pensiuan Cair Mulai Juni 2024, Berikut 2 Golongan yang Tak Menerimanya

30 hari lalu

Gaji ke-13 PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pensiuan Cair Mulai Juni 2024, Berikut 2 Golongan yang Tak Menerimanya

Gaji ke-13 dicairkan pada Juni 2024 ketika masa awal pendidikan. Ada 2 golongan PNS, Prajurit TNI, dan anggota Polri yang tak terima. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: PSN PIK 2 dan BSD Diduga Terkait Pilpres, Diskon Tarif Tol Trans Sumatera saat Mudik Lebaran

31 hari lalu

Terpopuler: PSN PIK 2 dan BSD Diduga Terkait Pilpres, Diskon Tarif Tol Trans Sumatera saat Mudik Lebaran

Terpopuler: Masuknya PIK 2 dan BSD menjadi PSN diduga terkait Pilpres, diskon tarif tol Trans Sumatera saat mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya