Sejumlah tamu hotel yang berhamburan keluar akibat gempa berkekuatarn 6.5 sr. twitter.com
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa mengguncang Bengkulu dan Sumatera Barat, Kamis pagi, 2 Juni 2016. Gempa ini akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Tidak seperti kejadian gempa biasanya, lindu berkekuatan magnitudo 6,5 SR itu nihil gempa susulan.
"Ya, (kejadian) ini tidak lazim, gempa di atas magnitudo 6,0 mestinya ada susulan atau aftershock," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, kepada Tempo, Kamis, 2 Juni 2016.
Dia mengatakan, penyebabnya, sekali terjadi perubahan ketika gempa, seketika tegangan yang terakumulasi lepas seluruhnya. "Hingga laporan ini dibuat pada pukul 13.00 WIB, belum ada aktivitas gempa susulan," kata Daryono.
Sebelumnya BMKG menginformasikan gempa yang terjadi pada pukul 05.56 WIB itu akibat aktivitas penunjaman (subduksi) lempeng Indo-Australia yang masuk ke lempeng Eurasia. Berpusat di wilayah lautan dengan kedalaman titik gempa 70 kilometer, guncangan gempa tingkat menengah itu dapat dirasakan di wilayah yang luas.
Wilayah yang merasakan goyangan lindu, kata Daryono, meliputi Sumatera Barat dan Bengkulu.