Kisruh 1965, Ryamizard Bantah Menentang Presiden  

Reporter

Kamis, 2 Juni 2016 14:45 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberi sambutan di hari kedua Simposium Anti PKI di Balai Kartini, Jakarta, 2 Juni 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan, dia bukan tidak mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo untuk melakukan rekonsiliasi terhadap korban tragedi 1965. Ia mengatakan mendukung kebijakan pemerintah, tapi dengan konsep yang berbeda.

"Masalah rekonsiliasi, dengan siapa? Dengan PKI? Orangnya sudah pada mati, tak usah lah," kata Ryamizard ketika menghadiri Simposium Anti-PKI di Balai Kartini, Jakarta, Kamis, 2 Juni 2016.

Ryamizard mengatakan rekonsiliasi justru dibutuhkan untuk menyatukan berbagai pihak yang berselisih karena terpecah oleh zaman. "Yang perlu direkonsiliasi itu orang-orang Orde Lama, Orde Baru, dan era Reformasi. Kalau masih ada kata orde-orde begini, berarti belum satu," katanya.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini mengaku tak memahami alasan munculnya tuntutan kepada negara untuk meminta maaf kepada korban tragedi 1965. Tuntutan itu disebut-sebut sebagai salah satu poin rumusan rekomendasi hasil Simposium 1965 Pendekatan Kesejarahan yang diadakan pemerintah di Hotel Aryaduta, Jakarta, April lalu.

Ryamizard sempat menyamakan kondisi Indonesia dengan Amerika Serikat saat Presiden Barack Obama datang ke Hiroshima, Jepang, pekan lalu. Ketika mendatangi Hiroshima, Obama tidak meminta maaf kepada keluarga korban serangan bom atom tentara Amerika pada perang dunia kedua.

"Kemarin dia tak minta maaf, tuh. Padahal berapa juta rusak dibom atom semua. Jadi pemberontak pantes-pantes saja mati," kata Ryamizard. Ucapan Ryamizard kali ini diutarakan ketika menjadi pembicara di acara simposium anti-PKI. Ucapan Ryamizard disambut riuh tepuk tangan peserta simposium yang sebagian besar merupakan pensiunan militer.

Dia tak mempersoalkan sejumlah pihak yang memintanya mengundurkan diri dari posisi Menteri Pertahanan karena prinsipnya dianggap bertentangan dengan Presiden Jokowi. "Soal diberhentikan segala macem. Ndas-nya (bahasa Jawa: kepalanya)," ujarnya.

Simposium Nasional anti-PKI dengan tema "Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain" berlangsung sejak Rabu kemarin. Pada hari kedua, peserta simposium membahas tragedi 1965 dari aspek agama dan konstitusi. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Ketua Umum Pemuda Panca Marga Abraham Lunggana alias Lulung menghadiri simposium ini.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

7 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

8 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

14 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

15 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

25 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

31 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

31 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

39 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

41 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya