Ini Larangan buat Siswi Kota Malang  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 1 Juni 2016 16:41 WIB

Sejumlah pelajar SMAN 70 memperingati tujuh hari meninggalnya Alawi Yustianto Putra di Bulungan, Jakarta, Senin (1/10). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Pemerintah Kota Malang menginstruksikan para pelajar untuk berperilaku sopan dan menjaga etika berpakaian. Pelajar dilarang mengenakan pakaian mini yang mengundang kejahatan seksual.

"Saya imbau melalui Dinas Pendidikan agar pelajar tak mengenakan rok mini," kata Wali Kota Malang Mochammad Anton, Rabu, 1 Juni 2016.

Wali murid, kata Anton, harus memperhatikan cara berpakaian anaknya saat bersekolah. Imbauan ini disampaikan untuk menghindari dan mencegah kekerasan seksual terhadap anak-anak. Imbauan tersebut akan dilanjutkan melalui sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.

Peneliti Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Mufidah, menilai bagus imbauan itu. Anak-anak diajarkan sejak dini mengenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat. Pelajar diajarkan nilai budaya dan agama sejak dini.

Namun tata cara berpakaian tak ada kaitannya dengan kekerasan seksual terhadap pelajar. Menurut dia, pada zaman dulu, perempuan mengenakan kemben dan nyaris setengah telanjang, tapi tak banyak terjadi kekerasan seksual. "Tak ada korelasi antara cara berpakaian dan kekerasan seksual," ujarnya.

Bahkan, 16 tahun lalu, dia mendampingi belasan santri yang menjadi korban kekerasan seksual oleh pengasuh pesantren. Pelaku membangun pesantren, pencabulan dilakukan berkedok agama. Korban mengenakan pakaian tertutup dan dibentengi agama yang kuat.

"Penyebabnya sangat kasuistik, berbeda-beda," katanya. Kasus pencabulan, pemerkosaan, dan kekerasan seksual terjadi akibat derasnya informasi. Pelajar bisa mengakses dunia maya bebas melalui telepon pintar. Untuk itu, butuh keteladanan dan pengawasan dari orang tua.

Media juga berperan dalam perkara ini. Media menulis berita yang membuat pembaca penasaran dan ingin meniru. Seharusnya, kata dia, media menulis agar orang lain empati terhadap kasus tersebut.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

11 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

25 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

26 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

34 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

36 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

38 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

39 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

41 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

53 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

57 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya