Antisipasi Kebakaran Hutan, 1.000 Personel TNI Dikerahkan di Kalimantan  

Reporter

Selasa, 31 Mei 2016 17:37 WIB

Ilustrasi Kebakaran Hutan. (ilustrasi: kendra paramita, rizal zulfadli)

TEMPO.CO, Palangkaraya - Sebanyak 1.000 personel TNI di Kalimantan Tengah dikerahkan guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan agar tidak terulang seperti pada 2015. “Antisipasi sejak dini perlu dilakukan,” kata Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Kolonel Purwo Sudharyanto, Selasa, 31 Mei 2016.

Purwo, yang juga Komandan Korem 102 Panju Panjung Palangkaraya, menjelaskan sejumlah langkah telah dilakukan. Di antaranya melakukan koordinasi dengan instansi lain, termasuk Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Berbagai langkah itu dilakukan sesuai dengan perintah Presiden Jokowi yang mencanangkan pada 2016 sebagai tahun pencegahan kebakaran hutan dan lahan, termasuk di Kalimantan Tengah. “Dari sekitar 2.000 personel TNI yang ada di Kalimantan Tengah, 1.000 personel di antaranya kami kerahkan,” ujar Purwo.

Para personel TNI itu, termasuk di dalamnya Bintara Pembina Desa (Babinsa), langsung ditugaskan ke lokasi ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan. Bahkan saat ini mereka sedang membuat sumur bor sebagai sumber air untuk menyiram api. Sumur bor dibuat di daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Menurut Purwo, tidak hanya menangani pemadaman hutan dan lahan, personel TNI juga dikerahkan dalam program pencetakan sawah baru di sembilan kabupaten di Kalimantan Tengah. Dari target 17.300 hektare, saat ini yang sudah dikerjakan seluas 10.867 hektare. "Program pencetakan sawah baru merupakan salah satu solusi mengatasi kebakaran hutan dan lahan,” ucapnya. Sawah baru itu diperuntukkan bagi para petani lahan berpindah.

Purwo menjelaskan, pencetakan sawah baru seluas 1,300 hektare di Kabupaten Barito Selatan dan Barito Utara masih terhambat perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sebelumnya, Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead melakukan sosialisasi tentang rencana restorasi lahan gambut seluas 679.573 hektare di Kalimantan Tengah. Restorasi yang akan dilakukan dalam kurun 5 tahun itu diutamakan di daerah yang tingkat kerusakan lahan gambutnya paling parah, seperti Kabupaten Pulang Pisau.

Menurut Nazir, Kalimantan Tengah merupakan salah satu dari tujuh provinsi di Indonesia yang mendapat prioritas pemulihan fungsi hidrologis gambutnya. Pemulihan atau restorasi itu dilakukan dalam kurun 2016-2020.

Berdasarkan data Badan Restorasi Gambut, dari total 2.681.441 hektare lahan gambut yang akan direstorasi, selain Kalimantan Tengah, yang terluas adalah Sumatera Selatan, yakni 1.972.749 hektare, Riau 938.485 hektare. Dilakukan pula di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jambi, Riau, dan Papua.

KARANA W.W.

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

44 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

48 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

49 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

50 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

54 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya