Ratusan Orang Tertipu Investasi Palsu Dream for Freedom

Reporter

Senin, 30 Mei 2016 18:05 WIB

leviellerbe.com

TEMPO.CO, Banjarmasin - Empat orang duduk lesehan di halaman gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan, Senin, 30 Mei 2016. Sambil membawa tumpukan berkas yang dibungkus tas plastik, mereka rehat sejenak setelah mengadukan nasibnya ke Dewan. “Niat kami melaporkan agar uang kami kembali dan pelaku ditangkap,” ujar salah seorang dari mereka, Depia Nurmayasari.

Depia mengaku sebagai korban investasi abal-abal berkedok “komunitas saling membantu” dengan nama Dream for Freedom. Menurut dia, pemimpin Dream for Freedom adalah seorang dosen di sebuah universitas negeri berinisial MSR.

Pria itu, kata Depia, menawarkan imbal hasil investasi dengan bunga satu persen per hari. Adapun skema pembayarannya ialah imbal hasil setiap 15 hari sekali atau dua kali sebulan. “Dibayarkan selama tujuh bulan lamanya,” kata Depia.

Depia percaya MSR membawahi 10 ribu member di wilayah Kalimantan Selatan. Namun, kata dia, cuma 2.000 member yang berani melapor atas kerugian investasi tersebut. “Intinya duduk-duduk manis saja sudah dapat uang. Ternyata uang yang kita setor untuk membayar anggota baru dan begitu seterusnya,” ujar Depia.

Depia mengaku buta soal skema investasi yang ditawarkan itu. Depia tertarik ikut lantaran iming-iming imbal hasil yang cukup menggiurkan. Ia bergabung Dream for Freedom pada November 2015 dengan investasi Rp 50 juta. “Sebulan pertama lancar pembayarannya, tapi setelah itu berhenti. Saya baru terima Rp 20 juta saja,” ujar Depia.

Tak kunjung dapat pencairan berikutnya, Depia mulai menaruh curiga. Lewat Internet, ia mencari kejelasan soal investasi berkedok “komunitas saling membantu” itu. Depia kaget setelah melihat investasi yang ditawarkan MSR sejatinya tak ubahnya seperti money game.

Ia pun berusaha menghubungi MSR melalui BlackBerry Messanger. “Silakan saja kalau mau melaporkan ke polisi. Saya ini kebal hukum,” kata Depia menirukan respons MSR.

Nasib apes juga dirasakan oleh Supardi. Ia terlanjur menaruh duit Rp 15 juta ke MSR. Bergabung pada Februari 2016, pekerja serabutan itu baru menerima imbal hasil Rp 750 ribu. Bahkan yang lebih miris, Supardi mengaku bahwa isterinya, Yanti, jatuh sakit akibat dua bulan tak kunjung ada pencairan duit.

“Saya tertarik ikut karena bunganya besar. Padahal saya mau benahi rumah kami,” ujar Supardi seraya memperlihatkan foto rumahnya yang berdinding kayu dengan atap seng.

Menurut Depia, MSR menyasar calon anggota dari strata sosial rendah yang relatif buta investasi. Baik Supardi dan Depia berharap MSR segera mengembalikan duit anggota yang terlanjur masuk rekening Dream for Freedom. Mereka berencana melaporkan model investasi menyimpang Dream for Freedom kepada Otoritas Jasa Keungan Kalimantan Selatan.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Penipuan Berkedok Platform Kerja Paruh Waktu BBH Indonesia Diblokir, Robot Trading Smart Wallet Juga

40 hari lalu

Penipuan Berkedok Platform Kerja Paruh Waktu BBH Indonesia Diblokir, Robot Trading Smart Wallet Juga

Kegiatan BBH Indonesia dan Smart Wallet dihentikan karena terindikasi penipuan dan tak berizin otoritas terkait.

Baca Selengkapnya

Enam Polisi Aniaya Tahanan di Polda Kalsel, Korban Memar hingga Patah Kaki

25 Februari 2024

Enam Polisi Aniaya Tahanan di Polda Kalsel, Korban Memar hingga Patah Kaki

Enam personel Polda Kalimantan Selatan menganiaya enam tahanan yang menyelundupkan sabu. Korban ada yang patah kaki, memar, dan luka lainnya

Baca Selengkapnya

Satgas Waspada Hentikan 5 Investasi Ilegal, Apa Saja?

23 September 2017

Satgas Waspada Hentikan 5 Investasi Ilegal, Apa Saja?

Satgas Waspada Investasi menghentikan lima perusahaan penghimpunan dana masyarakat karena dinilai sebagai Investasi Ilegal.

Baca Selengkapnya

Polisi Terduga Pungli Sopir Truk Terancam Sanksi Pemecatan

22 Agustus 2017

Polisi Terduga Pungli Sopir Truk Terancam Sanksi Pemecatan

Polda Kalimantan Selatan telah menyelesaikan pemeriksaan dugaan pungli yang dilakukan oleh polisi terhadap sopir truk.

Baca Selengkapnya

Sopir Truk Dihadiahi Samsung S7 karena Unggah Video Pungli Polisi

21 Agustus 2017

Sopir Truk Dihadiahi Samsung S7 karena Unggah Video Pungli Polisi

Sopir truk pengangkut kayu korban pungli oleh polisi dihadiahi telepon pintar oleh Polda Kalimantan Selatan karena unggah video pungli.

Baca Selengkapnya

Korban Penipuan Umrah First Travel Ancam Kerahkan 10 Ribu Orang  

18 Agustus 2017

Korban Penipuan Umrah First Travel Ancam Kerahkan 10 Ribu Orang  

Jika belum ada solusi dan tindakan pemerintah terhadap First Travel, 10 ribu korban akan berunjuk rasa nasional di Kementerian Agama.

Baca Selengkapnya

Kapolda Kalimantan Selatan Ancam Tembak Mati Pengedar Narkoba  

10 Mei 2017

Kapolda Kalimantan Selatan Ancam Tembak Mati Pengedar Narkoba  

Kapolda Kalimantan Selatan mengancam menembak mati pengedar narkoba yang kembali tertangkap. Kalimantan Selatan tergolong provinsi berstatus darurat narkoba.

Baca Selengkapnya

Simpan Sabu di Celana Dalam, Lolos Bandara Soetta, Tertangkap di...

22 Maret 2017

Simpan Sabu di Celana Dalam, Lolos Bandara Soetta, Tertangkap di...

Lima tersangka menyelipkan sabu di celana dalam untuk mengelabui petugas bandara.

Baca Selengkapnya

Jika Nasabah Pandawa Ingin Dapatkan Dananya Lagi, Begini Caranya  

9 Maret 2017

Jika Nasabah Pandawa Ingin Dapatkan Dananya Lagi, Begini Caranya  

Ada dua cara jika nasabah Pandawa Grup ingin mendapatkan dananya kembali.

Baca Selengkapnya

Bos Pandawa Dikabarkan Tertangkap, Korban Datangi Polda  

20 Februari 2017

Bos Pandawa Dikabarkan Tertangkap, Korban Datangi Polda  

Mukhlis telah melakukan gugatan perdata terhadap Pandawa Group ke Pengadilan Negeri Kota Depok. Total kerugian sekitar Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya