Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan, menyantap sarapan saat coffee morning di kantor Menkopolhukam, Jakarta, 21 April 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan berjanji tak akan menerima tawaran kepengurusan di Partai Golkar, termasuk posisi di Dewan Kehormatan.
Luhut melontarkan penolakan itu setelah beredarnya kabar bahwa Ketua Umum Golkar Setya Novanto menempatkannya di Dewan Kehormatan Partai Golkar. "Tidak bersedia (bergabung)," ujarnya ketika dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 30 Mei 2016.
Sebelumnya, Setya Novanto telah menyusun pengurus baru Partai Golkar. Di Dewan Kehormatan, Setya menempatkan Luhut sebagai anggota dengan B.J. Habibie serta Akbar Tandjung sebagai Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar.
Luhut menjelaskan dia akan menolak posisi itu karena ia rasa tidak pantas. Lagi pula, kata Luhut, apabila menjadi anggota Dewan Kehormatan, dia berarti merangkap jabatan.
Luhut mengaku akan melaporkan tawaran Golkar itu ke Presiden Joko Widodo. "Ya, saya lapor ke Presiden Joko Widodo. Eloknya, saya enggak usah menjabat di situ (Golkar)," katanya.