Lumba-lumba di Pantai Surabaya Mati Akibat Terkena Virus Vox

Reporter

Kamis, 26 Mei 2016 22:14 WIB

Ikan Lumba-lumba melintas di tengah laut di kawasan Pantai Kondang Merak, Kecamatan Bantur, Malang, Jawa Timur, 30 Oktober 2015. Lumba-lumba tersebut selalu muncul tiap pagi, siang atau sore seakan menghibur wisatawan yang tengah menikmati keindahan panorama alam di pantai Kondang Merak. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Surabaya - Lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) yang mati dan ditemukan di Pantai Ria Kenjeran, Surabaya, ternyata terkena virus Vox. Hal itu terungkap setelah dilakukan pemeriksaan terhadap bangkai lumba-lumba yang panjangnya sekitar 2,5 meter tersebut.

“Kami menduga, lumba-lumba itu terkena virus Vox sehingga daya tahan mamalia menjadi menurun dan mengalami infeksi kulit,” kata Kepala Resort 07 Kantor Sumber Daya Alam (KSDA) Surabaya Doki Djati, Kamis, 26 Mei 2016.

Menurut Doki, virus ini sebenarnya sudah terdeteksi sejak lumba-lumba terjaring nelayan pada Minggu Malam, pekan lalu. Tanda, ada bercak-bercak putih di kulit lumba-lumba.

Namun, karena waktu itu lumba-lumba mendapatkan perawatan dan ada respons positif, pihaknya melepaskan hewan itu ke tengah laut. “Ternyata, hari ini nelayan menemukan lumba-lumba dalam kondisi menjadi bangkai,” tuturnya.

Saat menjadi bangkai, dia melanjutkan, kulit lumba-lumba yang dipenuhi bercak putih itu sudah berwarna pink. Karena itu, dia yakin lumba-lumba mati karena virus Vox. “Perubahan bercak-bercak itulah infeksinya sehingga prediksi kami semakin kuat bahwa itu penyebab kematiannya,” ucapnya.

Selain itu, Doki menduga, lumba-lumba sudah mati sejak Rabu di tengah laut. Karena itu, bangkainya terseret ombak hingga ditemukan hari ini.

Setelah diperiksa tim Doki, perut bangkai lumba-lumba langsung disobek untuk mempercepat pembusukan dan tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Selanjutnya, bangkai lumba-lumba itu dikubur tidak jauh dari lokasi penemuannya. “Kami langsung kubur supaya virusnya tidak menular. Sebab, virus itu memang membahayakan,” ujarnya.

Apabila menular, dia menambahkan, bisa membunuh ribuan ikan yang ada di sekitarnya. Untuk itu, dia bersama timnya segera mengubur bangkai lumba-lumba.

Doki juga menambahkan, lumba-lumba tidak mungkin diawetkan karena sangat membahayakan. “Jadi lebih baik langsung dikubur,” tuturnya.



MOHAMMAD SYARRAFAH




Advertising
Advertising

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

4 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

6 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

20 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

30 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

35 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

40 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

56 hari lalu

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

57 hari lalu

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya