Lulung Tolak Bongkar Kuburan Massal PKI: Mau Dibangunin?  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 26 Mei 2016 00:37 WIB

Diskusi 'Lawan Komunis Gaya Baru' di kantor sekretariat pusat FKPPI di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, 25 Mei 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan akan membentuk tim pencari kuburan massal korban tragedi 1965. Pencarian tersebut didasari laporan yang diserahkan Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) tahun 1965.

Pencarian makam orang-orang yang disebut terbunuh akibat perburuan simpatisan Partai Komunis Indonesia pada 1965-1966 itu dianggap tak penting oleh sejumlah pihak. "Kalau begitu bongkar juga makam mereka yang dibunuh PKI," ujar mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zein di satu diskusi Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu malam, 25 Mei 2016.

Kivlan menyebut komunis kini muncul dengan gaya baru, yang menyusup di antara masyarakat, bahkan pemerintah. "Saya juga tahu kuburan mereka di mana, orang-orang PKI yang terbunuh. Kalau mau bongkar-bongkar dan dilindungi pemerintah, kami lawan."

Kivlan mengaku tak sembarangan menuding sejumlah pihak di pemerintahan sebagai antek PKI. Namun dia menyatakan penolakan terhadap kegiatan yang berbau paham tabu tersebut, seperti pencarian makam massal, juga Simposium Tragedi 1965 yang diadakan pada April 2016.

"Saya tak sebut Luhut Pandjaitan (Menteri Koordinator, Politik, Hukum, dan Keamanan), atau Agus Widjojo (Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional) sebagai PKI, tapi kalau fasilitasi membangkitkan PKI. Kami lawan," ujarnya berapi-api.

Ketua Umum Pemuda Panca Marga, sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana, pun menolak rencana pencarian kuburan massal tersebut. "Mana mungkin kuburan dibongkar-bongkar, mau bangunin yang di situ?" ujarnya, Rabu.

Rencana tersebut pun sempat ditentang Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, yang menganggap pencarian korban 1965 hanya akan menimbulkan perpecahan. "Menhan benar kok, mau dapat apa?" kata Abraham, yang akrab disapa Lulung itu.

Dia mengatakan pembongkaran makam korban 1965 bisa berujung pada munculnya intervensi pihak asing. "Kita lihat secara global. Nanti ada negara lain bilang 'Oh, benar pada 30 September (1965) ada pembunuhan terhadap rakyat Indonesia'," ujarnya.

Luhut sendiri menegaskan pihaknya ingin membuktikan kebenaran jumlah korban meninggal seusai peristiwa Gerakan 30 September 1965. Dia tak mempermasalahkan munculnya pihak yang menentang rencana tersebut, seperti Menteri Pertahanan Ryamizard.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

16 Desember 2022

Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menilai almarhum Haji Lulung sosok yang pemberani

Baca Selengkapnya

Tak Lagi Jadi Anggota DPRD, Putra Haji Lulung Akan Kembalikan Kejayaan PPP di DKI

2 Agustus 2022

Tak Lagi Jadi Anggota DPRD, Putra Haji Lulung Akan Kembalikan Kejayaan PPP di DKI

Dua anggota DPRD asal PAN resmi diberhentikan karena kembali ke partai lama PPP. Guruh Tirta anak Haji Lulung janji kembalikan kejayaan Partai Kabah.

Baca Selengkapnya

Anak Haji Lulung Pimpin PPP DKI, Bersiap Hadapi 2024

8 Juli 2022

Anak Haji Lulung Pimpin PPP DKI, Bersiap Hadapi 2024

Anak almarhum Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana kini memimpin PPP DKI, kursi yang pernah dijabat ayahnya. Bersiap hadapi 2024.

Baca Selengkapnya

Cabut dari PAN, Guruh Lunggana: Pesan Haji Lulung Kembalikan Kejayaan PPP

14 April 2022

Cabut dari PAN, Guruh Lunggana: Pesan Haji Lulung Kembalikan Kejayaan PPP

Anak Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana resmi menjadi kader PPP setelah sempat berlabuh di PAN. Ingin mengembalikan kejayaan PPP.

Baca Selengkapnya

Riano P Ahmad jadi Plt Ketum Bamus Betawi Gantikan Haji Lulung

25 Desember 2021

Riano P Ahmad jadi Plt Ketum Bamus Betawi Gantikan Haji Lulung

Waketum I Bamus Betawi, Riano P Ahmad, didapuk sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum organisasi menggantikan Haji Lulung yang wafat

Baca Selengkapnya

Keluarga Berterima Kasih atas Perhatian Semua Pihak untuk Haji Lulung

14 Desember 2021

Keluarga Berterima Kasih atas Perhatian Semua Pihak untuk Haji Lulung

Keluarga besar Abraham Lunggana atau Haji Lulung menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas doa dan belasungakwa yang disampaikan

Baca Selengkapnya

Anies Kenang Obrolan Hangat dengan Haji Lulung di Tanah Abang

14 Desember 2021

Anies Kenang Obrolan Hangat dengan Haji Lulung di Tanah Abang

Anies mengaku sering berbincang hangat dengan Haji Lulung. Kadang dia yang ke Tanah Abang, atau Haji Lulung yang ke rumahnya.

Baca Selengkapnya

Anies dan Riza Patria Ikut Mengantar Jenazah Haji Lulung Hingga ke Pemakaman

14 Desember 2021

Anies dan Riza Patria Ikut Mengantar Jenazah Haji Lulung Hingga ke Pemakaman

Anies dan Riza Patria bersama dengan masyarakat yang tumpah ruah ikut mengantar jenazah Haji Lulung ke pemakaman TPU Karet Bivak.

Baca Selengkapnya

Anies Sebut Catatan Jariah Haji Lulung Tersebar di Jakarta

14 Desember 2021

Anies Sebut Catatan Jariah Haji Lulung Tersebar di Jakarta

Anies Baswedan menyebut Haji Lulung menghibahkan waktu, energi dan sumber daya untuk kemajuan masyarakat Jakarta.

Baca Selengkapnya

Haji Lulung Dimakamkan di TPU Karet Bivak dekat Makam Anak dan Ibunda

14 Desember 2021

Haji Lulung Dimakamkan di TPU Karet Bivak dekat Makam Anak dan Ibunda

Haji Lulung dimakamkan di TPU Karet Bivak dekat makam ibunda. Politikus PPP itu meninggal karena sakit jantung.

Baca Selengkapnya