Waspadalah, Survei Buktikan Internet Kikis Peran Orang Tua

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 25 Mei 2016 08:19 WIB

Zdnet.com

TEMPO.CO, Jakarta - Peran orang tua kian minim di era serba teknologi saat ini. Berdasarkan survei terbaru dari Setara Institute tentang toleransi siswa SMA negeri di Jakarta dan Bandung Raya, siswa kini lebih dekat dengan Internet ketimbang orang tua.

"Internet praktis telah mengikis peran orang tua, waktu siswa lebih banyak di sekolah, pulang sudah jarang ketemu," ujar Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naispospos di Cikini Raya, Jakarta, Selasa, 24 Mei 2016.

Sebanyak 41 persen atau 310 siswa dari total 760 responden dikatakan mengakses Internet lebih dari lima jam sehari. Laporan penelitian juga menyebutkan 87,8 persen siswa menggunakan Internet untuk memperoleh pengetahuan agama. Namun di pertanyaan lain menunjukkan agama bukan topik yang tren dibicarakan di media sosial.

Sedangkan dalam melihat peran sekolah, survei menunjukkan olahraga dan kerohanian, baik Islam maupun Kristen (rohis/rokris), adalah dua jenis kegiatan ekstrakurikuler favorit siswa, masing-masing sebesar 37,1 persen dan 21,6 persen. Sebagai alternatif, 44 persen siswa dikatakan mengikuti kajian keagamaan di luar sekolah. Topik kesalehan pribadi menjadi yang dominan dibahas. Namun diperoleh juga 7 persen yang membahas masalah sosial dan politik.

Siswa responden didominasi beragama Islam sebesar 88 persen. Dengan usia 15-19 tahun. Laki-laki merupakan terbesar, yaitu 57 persen dan perempuan 43 persen.

Pengetahuan keagamaan siswa oleh guru didapatkan angka 39,9 persen. Dan orang tua sebesar 23,2 persen. Hasil tersebut menunjukkan guru merupakan salah satu sektor yang perlu memperoleh perhatian lebih, selain kurikulum, model pembelajaran, dan siswa itu sendiri.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listiyarti menganggap secara umum siswa sudah tak bermasalah dengan perbedaan suku dan ras, melainkan dengan agama. "Tapi siswa jauh lebih mudah diubah dari pada guru. Guru jauh lebih menghambat, entah faktor usia atau apa," ujar dia. Dia menyarankan penelitian selanjutnya menempatkan guru sebagai responden intoleransi.

Survei itu menyimpulkan 61,1 persen dari 760 siswa yang masuk kategori toleran, 35,7 persen intoleran pasif (puritan), 2,4 persen yang intoleran aktif, dan 0,3 persen atau 3-4 orang dikatakan berpotensi menjadi teroris.

AKMAL IHSAN | JH

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

9 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

30 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

46 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

55 hari lalu

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

57 hari lalu

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

57 hari lalu

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya