Survei Setara: Intoleransi dalam Satu Kelompok Lebih Besar  

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 25 Mei 2016 00:43 WIB

Sebuah spanduk penolakan warga atas keberadaan Jemaah Ahmadiyah di kampungnya, terpampang di depan masjid Ahmadiyah yang tengah dijaga oleh warga dan ibu-ibu di Jalan Bukit Duri Tanjakan Batu, Tebet, Jakarta, 14 Agustus 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Setara Institute melaporkan hasil survei Toleransi Siswa SMA Negeri di Jakarta dan Bandung Raya. Salah satu dimensi yang mereka gali adalah klaim dan kecenderungan keyakinan beragama para siswa responden.

"Studi-studi kami menunjukkan intoleransi ke dalam lebih besar, yaitu yang terhadap aliran tertentu dalam satu agama, tapi terhadap agama lain tidak," ujar Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naispospos di Cikini Raya, Jakarta, Selasa, 24 Mei 2016.

Dari total 760 siswa responden, mayoritas beragama Islam sebesar 88 persen, sedangkan Kristen 9,2 persen, Katolik 2,6 persen, Hindu 0,1 persen, dan tanpa Buddha dan Konghucu. Usia responden berkisar 15-19 tahun. Laki-laki merupakan responden terbesar 57 persen, dan perempuan 43 persen.

Siswa mengklaim kebenaran tertinggi atas agama yang dianutnya sebesar 97,1 persen. Dalam pertanyaan berbeda, yang menjawab agama lain tidak benar sebanyak 68,9 persen. Di sisi lain, sampel mengatakan orang yang tidak beragama sebagai tidak bermoral dan/atau kafir.

Penelitian ini juga menyoroti isu perbedaan dalam Islam. Pertanyaan: apakah setuju untuk membatasi perkembangan aliran tertentu seperti Ahmadiyah dan Syiah mendapat respons tidak setuju sebanyak 255 responden atau 41 persen. Sisanya, 224 responden atau 36 persen menjawab setuju, dan 145 responden atau 23 persen menjawab tidak tahu/tidak menjawab.

Pemahaman responden tentang toleransi menunjukkan sebanyak 607 responden atau 82 persen memilih arti toleransi adalah menghormati perbedaan dan menjaga agar tidak terjadi konflik. Sebanyak 128 responden atau 17 persen memilih arti toleransi adalah hanya menghormati perbedaan.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listiyarti, yang turut aktif dalam pelatihan guru-guru, berbagi pengalaman. Dia mengatakan guru-guru mendukung sikap anti-kekerasan, tapi ketika kekerasan itu terjadi pada aliran agama tertentu, ada perbedaan sikap. "Ketika video Ahmadiyah diputar, katanya kekerasan terhadap Ahmadiyah boleh saja. Ngeri banget kalau guru-guru seperti ini menyebar," ujarnya.

Dia berpandangan, yang memegang peranan tidak kalah penting adalah guru. Penelitian ini menunjukkan pengetahuan keagamaan siswa oleh guru didapatkan angka 39,9 persen, dan oleh orang tua sebesar 23,2 persen.

Survei itu menyimpulkan, 61,1 persen dari 760 siswa yang terlibat termasuk kategori toleran; 35,7 persen intoleran pasif (puritan); 2,4 persen yang intoleran aktif; dan 0,3 persen atau sekitar 3-4 orang dikatakan berpotensi menjadi teroris.

Meski begitu, penelitian ini tak diklaim sebagai representasi siswa di Indonesia. Bonar juga menilai pelajar ada dalam taraf pencarian jari diri, masih labil dengan adanya faktor eksternal dan internal, serta peran orang tua, guru, dan Internet yang sangat vital.

AKMAL IHSAN


Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

1 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

2 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

10 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

10 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

12 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

12 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

12 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

16 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya