Marak Razia Aliran Kiri, Ridwan Kamil: PKI Sudah Mati  

Reporter

Senin, 23 Mei 2016 15:09 WIB

Walikota Bandung, Ridwan Kamil berpose dengan sepedanya di ruang kerja, Balaikota Bandung, Jawa Barat, 12 April 2016. Karena susah mencari waktu khusus untuk berolahraga, maka Ridwan Kamil bersepeda untuk memaksakan diri untuk rutin menarik otot sana-sini untuk menyehatkan jantung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil angkat bicara soal isu kebangkitan komunisme di Indonesia. Dia yakin peraturan-peraturan yang melarang ajaran komunisme di Indonesia, seperti TAP MPRS XXV/1966, sudah cukup kuat untuk menghalau laju paham terlarang itu.

"PKI sudah dibubarkan. Jadi, secara de facto, tidak ada lembaga resmi. Tap MPRS juga sudah menegaskan memang melarang komunisme dan Marxisme," ujar Ridwan Kamil, Senin, 23 Mei 2016.

Ridwan Kamil maklum jika negara khawatir paham komunisme yang sempat membuat Indonesia terpecah belah muncul lagi. Menurut dia, kepanikan negara belakangan ini justru menimbulkan dinamika terhadap lembaga-lembaga pendidikan yang mempelajari atau menganalisis paham komunisme sebagai salah satu sejarah dunia.

Baca:
Unair Bebaskan Mahasiwa Lahap Buku-buku Pemikiran Kiri

"Yang menjadi dinamika adalah terjemahan di lapangannya. Saya kira, kalau peranan mendukung komunisme, itu sudah pasti dilarang. Tapi kalau ada kajian-kajian, khususnya di kampus, itu harus dilihat secara obyektif, karena kalau di kampus kan ruang mempelajari sesuatu dengan ilmiah," tuturnya.

Sebagai seorang akademikus, Ridwan Kamil meminta negara untuk bisa melihat isu keberadaan komunisme secara obyektif. Sebab, masih banyak orang-orang yang belum paham akan simbol-simbol komunisme.

"Simbol-simbol yang hadir itu harus diteliti lebih jauh lagi, itu hanya gaya-gayaan saja atau seperti apa. Seperti contohnya dulu Putri Indonesia dulu ke Vietnam, kemudian dia pakai baju palu-arit, mungkin tidak bermaksud mempromosikan, cuma dia itu tidak paham," tutur dia.

Baca:
Marak Razia PKI, Ini Masukan Dewan Pers ke Polri

Ridwan Kamil beranggapan materi-materi perkuliahan tentang komunisme di lembaga pendidikan tidak perlu sampai ikut diberangus. "Namanya juga kampus. Kalau di luar kampus, itu hal yang lain. Apakah cuma gaya-gayaan atau bagian dari propaganda, sehingga intinya harus lebih bijaksana melihat seperti itu. Kalau dari saya sendiri, bahwasanya PKI itu sudah mati, sehingga melihatnya harus diwaspadai betul, tapi juga harus secara obyektif. Jangan sampai dipukul rata," tutur dia.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

1 jam lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

4 jam lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

8 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

18 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya