Pradaksina Waisak, Memutari Borobudur demi Kebajikan Luhur  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 22 Mei 2016 18:30 WIB

Ratusan lampion terlihat mengangkasa dengan latar Candi Borobudur pada rangkaian acara Tri Suci Waisak menghiasi langit Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, 21 Mei 2016. Total ada sebanyak 5.000 lampion yang diterbangkan. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Magelang - Kesakralan menyusup di Candi Borobudur menjelang matahari terbit. Sebagian Bhiku berbaris di depan, mengenakan topi merah berbentuk mirip jambul. Mereka ada yang meniup terompet dan kerang. Di belakangnya, para bhiku juga ada yang membawa bunga teratai dari kertas berisi cahaya lilin. Bhiku dari sejumlah negara itu datang dari sejumlah negara, yang memutari Candi Borobudur.

Mereka melakukan ritual pradaksina, memutari candi sebanyak tiga kali searah jarum jam. Ritual ini dilakukan usai detik-detik Waisak 2560 BE tahun 2016, Ahad dini hari, 22 Mei 2016. Ratusan umat Buddha berjalan di belakang bikhu untuk mengikuti pradaksina beriring lagu Buddhist berjudul Buddhang Saranang Gacchami. Pradaksina ditutup dengan meletakkan bunga teratai dari kertas di pinggir candi.

Bhiku Buddha Tibet, Lopon Tamding menuturkan pradaksina dilakukan untuk mengelilingi relief-relief dan stupa candi yang punya arti kebajikan yang tinggi. Khususnya di bulan suci Waisak, apa yang umat lakukan satu kali mendapatkan kebijaksanaan berlipat kali. “Pradaksina punya arti bila dalam ritual ada kesalahan, maka kiranya kesalahan itu bisa disucikan,” kata Bhiksu Lopon seusai ritual pradaksina di Candi Borobudur.

Menurut bikhu yang kini tinggal di India ini, pradaksina punya manfaat bagi umat yang merasa melakukan ritual ibadah kurang sempurna bisa melakukan pradaksina. Dalam kepercayaan umat Buddha, mengelilingi candi yang di dalamnya ada relief-relief dan stupa telah dijelaskan dalam kitab suci Tripitaka. Memutari candi sebanyak tiga kali putaran searah jarum jam punya arti Buddha-Dharma-Sangha atau ajaran dari Sang Buddha.

Sebelum ritual pradaksina, ribuan umat Buddha yang datang dari berbagai daerah mengikuti serangkaian ritual detik-detik Waisak di depan altar sebelah barat candi. Detik-detik Waisak berlangsung pukul 04.14. Serangkaian ritual detik-detik Waisak di antaranya pbhiku dari berbagai sangha atau aliran dalam agama Buddha juga merapal doa.

Rapal mantra terdengar hikmat seiring bunyi alat musik, yang di antaranya kental dengan suara musik Buddhist mirip di Jepang dan Tibet. Inilah suasana yang menggambarkan penerimaan pada aliran-aliran dalam agama Buddha yang beragam. Ada pula meditasi, dipimpin Bhikkhu Wongsin Labhiko Mahatera.

Umat Buddha pada perayaan Waisak tahun ini menekankan pada penghormatan terhadap perbedaan. Kepala Vihara Mendut, Bhiku Sri Pannyavaro Mahathera menyampaikan pesan pada Dharma Santi Waisak di Taman Candi Borobudur, Sabtu malam, 21 Mei 2016.

Bhiku Sri Pannyavaro menyebut pujangga besar Empu Tantular yang menerjemahkan moral cinta kasih dengan Bhineka Tunggal Ika. Dalam lontar Sutasoma dikenal Siwa Buddha Bhineka Tunggal Ika. Pada zaman Kerajaan Majapahit ada dua agama yang berbeda, Siwa dan Buddha. Keduanya beda tapi terap tunggal. Hakikat kebenaran itu tunggal.

Apa yang disampaikan Empu Tantular, ucap Sri Pannyavaro, menggambarkan pentingnya perekat kebersamaan di semua lini kehidupan bangsa. Ada keindahan, kebersamaan yang tercermin pada kehidupan beragama dan segenap umat Buddha. "Tidak mungkin melebur jadi satu, tapi bagaimana menghormati dan menerima dengan tulus. Kemanusiaan adalah universal," kata Sri Pannyavaro.

Menurut dia, dunia diwarnai berbagai macam perbedaan dan perbedaan itu sering saling menghancurkan merupakan keniscayaan alami. Bhiku menyampaikan bahwa saat purnama sempurna dari candi agung, umat Buddha ingin berikan pesan moral Bhineka Tunggal Ika ke dunia.

SHINTA MAHARANI


Berita terkait

Heru Budi: Perayaan Waisak Cermin Jakarta Mampu Jadi Rumah yang Aman Damai

1 Juli 2023

Heru Budi: Perayaan Waisak Cermin Jakarta Mampu Jadi Rumah yang Aman Damai

Heru Budi mengapresiasi umat Buddha dapat mengikuti puncak rangkaian perayaan Waisak Nasional melalui kegiatan Dharmasanti.

Baca Selengkapnya

Ritual Thudong Biku Buddha demi Perayaan Waisak di Candi Borobudur

9 Juni 2023

Ritual Thudong Biku Buddha demi Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Tempo memotret kisah para bikhu buddha menjalani ritual thudong dari Thailand hingga ke Candi Borobudur untuk merayakan Hari Suci Waisak.

Baca Selengkapnya

Tuntas Laksanakan Ritual Thudong dan Waisak, 32 Biksu Kembali ke Negaranya

6 Juni 2023

Tuntas Laksanakan Ritual Thudong dan Waisak, 32 Biksu Kembali ke Negaranya

Para biksu thudong diantar oleh sejumlah umat Buddha dan panitia perayaan Waisak 2023.

Baca Selengkapnya

Selama Waisak, Pedagang Souvenir Candi Borobudur Alami Untung Hingga Rp 2 Juta per Hari

5 Juni 2023

Selama Waisak, Pedagang Souvenir Candi Borobudur Alami Untung Hingga Rp 2 Juta per Hari

Wisatawan menyesaki Candi Borobudur dan berburu souvenir terutama sejak para biksu dari Thailand datang untuk memperingati Waisak,

Baca Selengkapnya

Hadir di Penerbangan 1.000 Lampion Waisak, Erick Thohir Bawa Pesan Perdamaian

5 Juni 2023

Hadir di Penerbangan 1.000 Lampion Waisak, Erick Thohir Bawa Pesan Perdamaian

Erick Thohir yang datang didampingi putranya, Mahendra Agakhan Thohir memberikan pesan perdamaian di acara puncak Waisak menerbangkan seribu lampion.

Baca Selengkapnya

Jokowi di Hari Waisak: Semoga Semua Makhluk Berbahagia

4 Juni 2023

Jokowi di Hari Waisak: Semoga Semua Makhluk Berbahagia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendoakan semua makhluk dapat hidup berbahagia di peringatan Hari Waisak.

Baca Selengkapnya

Ribuan Umat Buddha Mengikuti Detik-Detik Waisak di Candi Borobudur

4 Juni 2023

Ribuan Umat Buddha Mengikuti Detik-Detik Waisak di Candi Borobudur

Tak hanya umat, Detik-detik Waisak 2023 juga diikuti 32 biksu Thudong yang datang dengan berjalan kaki dari Thailand.

Baca Selengkapnya

Tiga Hari Libur Panjang, 482 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

4 Juni 2023

Tiga Hari Libur Panjang, 482 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Sebanyak 482 ribu kendaraan meningkatkan Jabotabek pada periode libur panjang Hari Lahir Pancasila dan Hari Raya Waisak 2023.

Baca Selengkapnya

15 Twibbon Hari Raya Waisak, Silakan Download dan Unggah

4 Juni 2023

15 Twibbon Hari Raya Waisak, Silakan Download dan Unggah

Perayaan hari raya Waisak 2567 Buddhis Era (BE) tahun ini bertepatan dengan 4 Juni 2023. Berikut 15 twibbon untuk turut merayakannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bikin Ulah KAI Bisa Turunkan Penumpang, PNS Pria Boleh Poligami PNS Perempuan Tak Boleh Jadi Istri Kedua

4 Juni 2023

Terpopuler: Bikin Ulah KAI Bisa Turunkan Penumpang, PNS Pria Boleh Poligami PNS Perempuan Tak Boleh Jadi Istri Kedua

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bisa menurunkan penumpang kereta api yang berbuat ulah, seperti tidak turun di stasiun tujuan.

Baca Selengkapnya