Dewan Gelar Endapkan Gelar Pahlawan ke Soeharto dan Gus Dur  

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 22 Mei 2016 04:00 WIB

Putri dari Presiden Keempat Indonesia K.H Abdurrahman Wahid, Inayah Wahid (kiri) melihat foto ayahnya saat peresmian rumah pergerakan Griya Gus Dur di Jakarta, 24 Januari 2016. Griya ini merupakan upaya meneruskan nilai dan pemikiran yang dimiliki mendiang Gus Dur. ANTARA/Reno Esni

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan pemberian status pahlawan bagi Presiden RI kedua Soeharto dan Presiden RI ketiga Abdurrahman Wahid masih menunggu keputusan Dewan Gelar. Nama keduanya sudah masuk ke Dewan Gelar, tapi keputusan atas gelar itu masih diendapkan sampai waktu yang dianggap tepat.

"Tahap sekarang sudah di Dewan Gelar,” kata Khofifah saat ditemui Tempo pada Jumat malam, 20 Mei 2016. “Dewan Gelar memberikan catatan seperti tahun lalu untuk diendapkan sampai menunggu saat yang tepat."

Khofifah mengatakan Kementerian Sosial akan terus mengkomunikasikan kembali mengenai usul pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto maupun Abdurrahman Wahid. Komunikasi dilakukan dengan para pengambil keputusan di Dewan Gelar.

"Ada putusan yang pending,” ujar Khofifah. “Saya akan tanyakan, menyurat kembali kepada Dewan Gelar. Salah satu Dewan Gelar adalah dari Menhan (Menteri Pertahanan)."

Ia tak merinci lagi siapa saja yang masuk dalam Dewan Gelar. Khofifah enggan pula mengomentari pro-kontra pemberian gelar pahlawan nasional bagi Presiden RI era Orde Baru dan Presiden RI pertama era Reformasi itu.

Khofifah mengatakan, pemberian gelar pahlawan nasional sepenuhnya wewenang Dewan Gelar. "Untuk pro-kontra, itu wilayahnya Dewan Gelar," tutur Khofifah.

Upaya menyematkan status pahlawan nasional bagi Soeharto maupun Gus Dur pernah bergulir beberapa tahun lalu. Upaya pemberian gelar itu memunculkan pro-kontra. Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar belakangan kembali menggulirkan rekomendasi politik tentang upaya pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.

Politikus Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, menganggap penghormatan terhadap Soeharto tak kurang meski tidak bergelar pahlawan nasional. (Baca: Ramadhan Pohan: Penghormatan kepada Soeharto Tak Kurang)

NIKOLAUS HARBOWO | PRU

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

2 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

2 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

4 hari lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

5 hari lalu

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PKB dan PPP siap untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. Kedua partai siap menghadirkan figur untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

8 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

10 hari lalu

Selain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana

Jokowi dikabarkan akan memberikan penghargaan kepada kepala daerah berprestasi, mulai dari Gibran, Bobby Nasution, hingga Khofifah.

Baca Selengkapnya

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

13 hari lalu

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

Usulan Kemensos itu disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

14 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

20 hari lalu

Golkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029

Erwin Aksa menekankan soal target suara dan mengembalikan kejayaan Golkar lima tahun ke depan pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya