Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramadhan Pohan: Penghormatan kepada Soeharto Tak Kurang

image-gnews
Widjojo Nitisastro bersama Wakil Presiden (Wapres) Try Sutrisno dan Presiden Soeharto pada acara pelantikan Ketua BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan jajarannya di Istana Negara, Jakarta, 1993. TEMPO/Linda Djalil
Widjojo Nitisastro bersama Wakil Presiden (Wapres) Try Sutrisno dan Presiden Soeharto pada acara pelantikan Ketua BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan jajarannya di Istana Negara, Jakarta, 1993. TEMPO/Linda Djalil
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan tanpa gelar pahlawan, penghormatan kepada mantan Presiden Soeharto tidak berkurang. Pernyataan Ramadhan menanggapi pro-kontra usulan pemberian gelar pahlawan pada penguasa Orde Baru tersebut.

Menurut Ramadhan, usulan memberi gelar pahlawan pada Soeharto sudah ada sejak dahulu tapi tidak kunjung terealisasi karena masih menimbulkan pro dan kontra. "Tanpa gelar pahlawan pun penghormatan kita tidak berkurang. Kita bangsa yang besar, pasti ada penghormatan besar kepada presiden terdahulu," ujar Ramadhan dalam acara diskusi Peta Politik Pasca Munaslub Golkar di Foodtopia, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Mei 2016.

Ramadhan menuturkan penghormatan kepada Soeharto tetap dijunjung walaupun pada masa akhir jabatannya dia mengundurkan diri karena kerusuhan massal. Sebagai manusia, imbuh Ramadhan, Soeharto tidak sempurna.

Kalaupun dalam memimpin bangsa terdapat kekeliruan, Ramadhan menilai hal itu bukan semata-mata kesalahan tunggal Soeharto. "Tapi ada yang terlibat, dan itu kesalahan kita bersama," ujarnya.

Dalam acara yang sama, politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, tidak setuju usulan Soeharto sebagai pahlawan. "Kita (PDIP dan Golkar) dalam banyak hal sama, namun terkait gelar pahlawan Soeharto kita punya cara pandang sendiri juga," ujar Masinton.

Menurut Masinton, pemerintah di era reformasi mengamanatkan Soeharto untuk diadili. "32 tahun Orde Baru, reformasi mengamanatkan untuk mengadili Soeharto," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Aburizal Bakrie mengusulkan untuk menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional saat berpidato di Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar di Nusa Dua, Bali. "Partai Golkar pernah mengusulkan Soeharto menjadi pahlawan nasional dan belum berhasil. Kali ini, munaslub mengusulkan kembali ke DPP agar Soeharto menjadi pahlawan nasional," ujar Aburizal, Senin, 16 Mei 2016.

Menurut dia, Soeharto berperan besar dalam pembangunan. Gelar pahlawan nasional untuk Soeharto akan mengikuti gelar Abdi Luhur yang sudah dianugerahkan Golkar kepadanya.

Ketua Umum Golkar Setya Novanto menambahkan, partainya akan berupaya dengan berbagai cara agar Soeharto mendapat gelar pahlawan. Ia berpendapat, setiap mantan presiden haruslah mendapat tempat terbaik.

Alasannya, setiap presiden pastinya sudah berbuat yang terbaik untuk rakyatnya. "Siapa pun presidennya harus diberikan penghargaan yang terbaik," ujarnya.

ARIEF HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

14 hari lalu

Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

Pembangunan rumahi berdasarkan hasil scanning media yang dilakukan Kementerian Sosial.


Pemberdayaan Disabilitas dan Kelompok Rentan Manfaatkan Bahan Lokal

29 hari lalu

Pelatihan kewirausahaan bagi 120 penyandang disabilitas dan kelompok rentan di Sentra Efata Kupang, 26 Februari hingga 3 Maret 2024. (TEMPO/Sandi Prasetyo).
Pemberdayaan Disabilitas dan Kelompok Rentan Manfaatkan Bahan Lokal

Kelas pengolahan makanan di Sentra Efata selama sepekan fokus mengajarkan pengolahan makanan menggunakan bahan yang mudah ditemui di NTT.


Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

39 hari lalu

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru


Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

53 hari lalu

John Lie.
Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?


Cara Cek Penerima Bansos PKH 2024 Secara Online

18 Januari 2024

Tampilan laman resmi Bansos Kementerian Sosial
Cara Cek Penerima Bansos PKH 2024 Secara Online

Pencairan bansos reguler pemerintah ini dipastikan dilakukan di awal Februari 2024.


Sekjen KPI Ungkap Bansos Digunakan untuk Tujuan Kampanye

7 Januari 2024

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tengah mengantri bantuan sosial (bansos) pangan di Kantor Pos Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 19 September 2023. Sebanyak 1415 bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras 10 kg disalurkan untuk kelurahan Tanjung Priok. Penyaluran bansos beras itu dilakukan selama tiga bulan berturut-turut dan setiap KPM akan menerima 30 kg beras. Tempo/Tony Hartawan
Sekjen KPI Ungkap Bansos Digunakan untuk Tujuan Kampanye

"Justru bansos dibagikan oleh tim-tim pemenangan, bukan tim yang sudah ditunjuk Kementerian Sosial," kata dia.


Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Lafran Pane. wikipedia.com
Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.


Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Film Lafran. Facebook
Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?


Kisah Devaluasi Rupiah: 45 Tahun Lalu Merosot dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 per Dolar Amerika

16 November 2023

Ilustrasi mata uang dollar Amerika Serikat. TEMPO/Imam Sukamto
Kisah Devaluasi Rupiah: 45 Tahun Lalu Merosot dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 per Dolar Amerika

Keputusan devaluasi itu berdampak yang luas terhadap kondisi ekonomi negara dan memberikan pelajaran berharga bagi pemerintah dan pelaku ekonomi.


Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2023

Suasana Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 1 Maret 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.