Setuju Soeharto Pahlawan, Deddy Mizwar: Dia Sudah Dihukum  

Reporter

Jumat, 20 Mei 2016 17:51 WIB

Margaret Thatcher and President Soeharto (1985). Dok. Tempo

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku termasuk yang tidak keberatan atas usul menjadikan Presiden RI kedua Soeharto sebagai pahlawan nasional. “Bung Karno dulu juga dihujat, tapi dia proklamator. Pak Harto juga. Pembangunan take-off karena Pak Harto,” kata dia di Bandung, Jumat, 20 Mei 2016.

Menurut Deddy, Soeharto sudah menerima hukuman atas sejumlah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia selama menjabat presiden 32 tahun. “Sudah dihujat, dimaki-maki, dirumahkan, sudahlah. Dia sudah mengalami sebuah proses hukuman. Pak Harto sempat diadili, tapi enggak sanggup fisiknya,” kata dia.

Menurut Deddy, semua pemimpin Indonesia punya jasanya masing-masing, sehingga cukup layak mendapat gelar pahlawan. “Saya melihat kebaikannya. Jasanya Pak Harto yang membuat dia layak jadi pahlawan,” ujar Deddy.

Deddy mengimbuhkan, salah satu jasa Soeharto ada pada pertumbuhan ekonomi yang pesat serta pembangunan di mana-mana. “Salah satu yang bisa kita nikmati saat ini adalah karya-karya beliau, kemajuan secara fisik di era beliau paling banyak. Lu ngomong mau bantah gimana coba? Pertumbuhan ekonomi sangat pesat, pembangunan di mana-mana. Ini kita rasakan,” kata dia.

Wacana mengusulkan Soeharto sebagai pahlawan nasional kembali mengemuka. Wacana itu disuarakan dalam rekomendasi Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Bali, Selasa lalu.

Wakil Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Jimly Asshidddiqie mengatakan Golkar bisa saja mewujudkan rencananya itu jika dapat memastikan tak ada penolakan dari masyarakat, terutama aktivis dan korban HAM. "Pemerintah akan memberikan gelar pahlawan jika hampir seluruh warga negara ikhlas," ujar Jimly.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), misalnya, menilai Soeharto tak layak menerima gelar pahlawan. Kepala Divisi Pemantauan Impunitas Kontras, Fery Kusuma, menyatakan pelanggaran HAM yang dilakukan Soeharto dalam 32 tahun sudah terlalu banyak, dari pembantaian massal pada 1965, penembakan misterius, hingga penembakan terhadap mahasiswa pada Mei 1998.

Soal prestasi Soeharto membangun infrastruktur, menurut Feri, pembangunan juga diukur dari pembangunan manusianya. "Pembangunan manusianya mandek karena tak ada kebebasan berpendapat," kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

2 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

2 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

5 hari lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

5 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

7 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

13 hari lalu

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

Usulan Kemensos itu disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

14 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

22 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

35 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya