Polisi Bantah Pelaku Pemerkosaan Gadis Manado 19 Orang

Reporter

Kamis, 19 Mei 2016 20:34 WIB

ilustrasi pemerkosaan . Tempo/Indra Fauzi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Kepolisian Gorontalo, Ajun Komisaris Besar, Bagus Santoso, mengatakan kasus pemerkosaan terhadap STC, perempuan 19 tahun asal Manado, masih dalam pengembangan. Menurut dia, jumlah pelaku tidak 19 orang.

"Tidak benar itu ada 19. Saksinya hanya tujuh, maksudnya yang bilang 19 itu tidak benar, yang benar itu ada tujuh orang dan sudah diperiksa," ujar Bagus, saat dihubungi dari Jakarta, Kamis, 19 Mei 2016.

Sebelumnya, STC didampingi ibunya, melaporkan kasus pemerkosaan yang dialaminya ke Polda Sulawesi Utara. Berdasarkan keterangan STC, dia mengalami kejadian itu pada Januari lalu.

Peristiwa itu, STC menuturkan, berawal dari dua orang temannya yang datang menjemputnya. Ia kemudian dibawa ke daerah Bolangitang, Kabupaten Mongodow Utara. Di sana, STC mengaku dicekoki sabu hingga tak sadarkan diri.

Dalam kondisi itu, STC mengaku dianiaya dan diperkosa 15 pria. Setelah itu, dia dibawa ke sebuah hotel di Gorontalo. Di hotel itu, STC kembali diperkosa empat orang yang diduga anggota polisi.

Semula kasus itu diproses di Polda Sulut, tetapi sejak 11 Mei lalu dilimpahkan ke Polda Gorontalo karena wilayah hukum kejadian di Gorontalo. Polda Sulut ketika itu sudah menetapkan dua teman wanita STC sebagai tersangka penganiayaan. Namun, ketika dilimpahkan ke Polda Gorontalo, mereka belum menetapkan tersangka.

Bagus membantah jika sebelumnya sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Tujuh orang yang diduga terlibat itu, kata dia, saat ini masih berstatus sebagai saksi.

Ia mengatakan media selama ini cenderung terbalik-balik menafsirkan berita. Berdasarkan keterangan tujuh saksi itu, kata Bagus, tidak ada pemerkosaan seperti yang diberitakan.

Bagus menyampaikan bahwa keterangan itu telah dikuatkan dengan bukti visum dan saksi ahli. "Visum tidak menunjukkan ada tanda bekas pemerkosaan," ujarnya.

Terkait dengan dugaan keterlibatan anggota polisi, Bagus membenarkan. Namun, ia menegaskan keterlibatan mereka sebatas menyediakan tempat dan makanan.

"Mereka ada yang menyiapkan tempat, ada yang menyiapkan makanan. Namanya juga teman datang dari Sulut (Sulawesi Utara), jadi difasilitasi. Bukan memerkosa," ucap dia.

Apabila anggota polisi terbukti melakukan kesalahan, Bagus menambahkan, mereka akan ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku. "Kalau memang nanti ada keterlibatan, ada keterlibatan anggota, bukan saja kasus ini tetapi ada kasus lainnya juga, anggota akan tetap ditindak tegas karena istilahnya sudah mencemarkan nama baik institusi," ujarnya.

INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

37 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

43 hari lalu

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

54 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

56 hari lalu

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

5 Desember 2023

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

Hamas membantah tuduhan bahwa anggotanya melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap warga Israel.

Baca Selengkapnya

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

5 Desember 2023

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

Israel dan Amerika Serikat mengklaim terjadinya perkosaan oleh Hamas terhadap sejumlah perempuan dalam serangan pada 7 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

3 Oktober 2023

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

Denis Mukwege, dokter kandungan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2018, mencalonkan diri sebagai presiden Kongo dalam pilpres Desember

Baca Selengkapnya

PBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas

25 September 2023

PBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas

Metode penyiksaan yang dilakukan Rusia di sebagian wilayah Ukraina yang didudukinya sangat brutal hingga beberapa korbannya tewas

Baca Selengkapnya

Perkosa Anak 9 Tahun, Mantan Produser CNN Dihukum 19 Tahun Penjara

21 Juni 2023

Perkosa Anak 9 Tahun, Mantan Produser CNN Dihukum 19 Tahun Penjara

John Griffin, mantan produser televisi CNN, dihukum lebih dari 19 tahun penjara karena memperkosa anak perempuan berusia 9 tahun

Baca Selengkapnya