Kasus Mirip YY di Surabaya, Korban Ditampung di Shelter  

Reporter

Rabu, 18 Mei 2016 23:27 WIB

Ilustrasi perkosaan. tehelka.com

TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memerintahkan kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kota Surabaya untuk menangani korban dan pelaku pemerkosaan gadis 13 tahun. Setelah kasus terungkap, diketahui Nona (nama samaran) telah mengalami kekerasan seksual sejak usia 4 tahun sehingga ketagihan seks dan pil koplo.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bapemas Kota Surabaya Ana Fajriyatin mengatakan, berdasarkan perintah itu, maka pihaknya menampung korban di shelter dan memulangkan pelaku kepada orang tuanya. Namun antara pelaku dan korban diberikan pembinaan dan pendampingan secara intensif oleh lembaga swadaya masyarakat, tokoh agama, dokter, dan psikiater.

“Para pelaku kami minta lapor setiap Senin dan Kamis,” kata Ana kepada Tempo di kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya, Rabu, 18 Mei 2016.

Baca: Pencabulan Gadis di Surabaya, Enam Pelaku Dipulangkan

Ana menuturkan korban pemerkosaan itu sudah dibawa dua kali ke dokter untuk mendapatkan obat bagi penyakitnya. Korban juga sudah berkali-kali diberi pembinaan oleh psikiater untuk mengurangi traumanya. “Tapi yang namanya trauma itu akan terbawa sampai mati,” tuturnya.

Meski begitu, ia bersama jajarannya ingin membantu korban untuk mengurangi trauma itu dan menjamin seluruh hak-hak anak terpenuhi. Adapun untuk kecanduan seks yang melanda korban, Ana mengatakan, harus melalui beberapa tahap. “Tim dokter dan psikiater juga telah berkali-kali turun ke shelter kami untuk memberikan pendampingan kepada korban,” ujarnya.

Baca: Risma Sebut Pemerkosaan Gadis di Surabaya Terkait Gang Dolly

Sedangkan untuk para pelaku, kata Ana, pihaknya juga memberikan pendampingan dan pembinaan kepada mereka serta orang tuanya. Namun ia tidak bisa menjamin para pelaku ini tidak akan mengulangi perbuatan mereka. “Memang tidak bisa menjamin, tapi melalui pendampingan ini paling tidak mereka sadar dan mengerti dan tidak mengulangi lagi,” tuturnya.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Supatmi, mengatakan tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya kepada para pelaku dan korban pencabulan ini sudah benar. Sebab, anak-anak itu belum mengetahui apa yang mereka perbuat sehingga tidak bisa dijerat pidana. “Saya kira itu sudah tepat karena kita semua harus menjamin masa depan mereka,” ujarnya.

MOHAMMAD SYARRAFAH



Berita terkait

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

2 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

3 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

17 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

31 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

37 hari lalu

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

38 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

48 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

50 hari lalu

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

57 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya