Menjelang 10 Tahun Tragedi Lapindo, Begini Temuan Sementara Tim ITS  

Reporter

Rabu, 18 Mei 2016 04:05 WIB

Warga melintas di lokasi rencana pengeboran sumur gas bumi di sumur Tanggulangin 1 di Desa Kedung Banteng, Kec. Tanggulangin Sidoarjo, Jawa Timur, 9 Januari 2016. Lapindo Brantas Inc berencana kembali mengebor sumur Tanggulangin I yang lokasinya berjarak sekitar 2,5 km dari pusat semburan lumpur panas Lapindo yang eksplorasinya dimulai awal Maret 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membeberkan beberapa dampak dari semburan lumpur akibat pengeboran oleh PT Lapindo Brantas Inc pada 2006.

Ketua tim lapangan, Amien Widodo, menyebutkan, terdapat penurunan tanah (subsidence) dan retakan-retakan di sekitar area sumur baru. “Kami sudah mengukur penurunan tanah. Sekarang masuk tahap verifikasi hasil penelitian,” kata Amien kepada Tempo di ITS, Selasa, 17 Mei 2016.

Pengukuran subsidence dilakukan di tiga lokasi bakal pengeboran, yakni Desa Kalidawir, Banjarasri, dan Kedungbanteng. Kawasan di selatan pusat semburan lumpur Lapangan Banjar Panji juga diukur penurunan tanahnya.

Tim yang dibentuk atas instruksi Gubernur Jawa Timur Soekarwo itu, menurunkan puluhan penelitinya dalam tiga gelombang sejak akhir Februari 2016. Mereka mengkaji di tiga desa, yakni di Desa Kedungbanteng, Desa Banjarasri, dan Desa Kalidawir. Tiap tim meneliti topik yang berbeda, mulai pengukuran penurunan tanah, penelitian kondisi bawah permukaan, hingga survei persepsi sosial masyarakat.

Berdasarkan hasil kajian tim, sejak awal semburan, terdapat penurunan tanah. Terakhir pada 2010, tim ITS mencatat adanya penurunan tanah sekitar 5 sentimeter setiap tahun akibat tragedi tersebut. Yang paling signifikan terlihat ialah di sekitar Jalan Raya Porong yang kini telah membentuk cekungan. “Deformasi itu masih terjadi,” ucap Amien.

Menurut Amien, selain penurunan tanah, terjadi retakan-retakan bawah permukaan tanah di tiga desa tersebut. Hal itu terlihat dari hasil sementara pemindaian (scanning) menggunakan georadar sampai kedalaman 200 meter di bawah permukaan tanah. “Penurunan tanah dan retakan akan semakin memperparah keadaan.”

Begitu juga dengan hasil sementara kajian persepsi sosial masyarakat. Hampir 80 persen warga di tiga desa itu menolak pengeboran sumur baru di Lapangan Tanggulangin. Hasil tersebut tak jauh berbeda dengan yang tercantum dalam izin lingkungan yang sempat dikemukakan pejabat sementara Bupati Sidoarjo, Jonathan Judianto, pada Februari lalu, sebesar 78 persen.

Namun Amien tak mau mengungkapkan detail temuan setiap timnya. Ia hanya mengatakan pihaknya masih melakukan verifikasi dari tiap temuan dalam kurun waktu tiga sampai empat minggu. “Nanti hasil akhir penelitiannya biar Pak Gubernur yang mengumumkan,” katanya.

Rencananya, hasil akhir penelitian tim kajian kelayakan tersebut dilaporkan kepada Gubernur Soekarwo pada akhir Mei mendatang. “Sekarang masih tahap verifikasi,” tutur Amien.

Semula, rangkaian kegiatan pengeboran tiga sumur baru, yakni TGA-1, TGA-2, dan TGA-4, dimulai pada Maret 2016. Namun aktivitas pengurukan tanah untuk sementara dihentikan akibat protes warga.

Warga Kedungbanteng menolak saat Lapindo menguruk dan memadatkan tanah yang menjadi kegiatan awal pengeboran (drill site preparation). Mereka merasa trauma akibat semburan lumpur sembilan tahun lalu. Untuk meredakan ketegangan di antara warga, Gubernur Soekarwo membentuk Tim Kajian Kelayakan Teknis dan Sosial yang terdiri atas puluhan peneliti ITS.

ARTIKA RACHMI FARMITA



Koreksi pada Rabu 1 Mei 2016, pukul 17.00.
Pada paragraf keenam, kutipan semula berbunyi: “Penurunan tanah dan retakan akan semakin diperparah kalau tetap dilakukan pengeboran.” Menjadi: “Penurunan tanah dan retakan akan semakin memperparah keadaan.”

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

3 hari lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

7 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

8 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

10 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

15 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

15 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

16 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

24 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

26 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya