Ditangkap di Sumatera, 13 Nelayan Brebes Ajukan Kasasi

Reporter

Rabu, 18 Mei 2016 02:12 WIB

Surat anak nelayan di Brebes, Jawa Tengah, yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo agar orangtuanya dibebaskan dari tahanan di Sumatera Selatan. TEMPO/M Irsyam Faiz

TEMPO.CO, Brebes - Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan menolak banding yang diajukan 13 nelayan Brebes. Vonis tersebut dibacakan majelis hakim pada 10 Mei 2016. Dalam salinan surat putusan Nomor 65/PID.SUS.LH/2016/PT/PLG yang diterima Tempo, putusan majelis hakim menguatkan putusan pengadilan di tingkat pertama.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Brebes Rudi Hartono, yang selama ini mendampingi nelayan, menyatakan kecewa terhadap penolakan banding tersebut. Pihaknya akan menempuh upaya hukum ke tahap selanjutnya, yakni kasasi ke Mahkamah Agung (MA). “Rabu ini memori kasasi kami daftarkan ke MA,” katanya, Selasa, 17 Mei 2016.

Sebelumnya, 13 nelayan tersebut divonis 1 tahun 8 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Palembang. Para nelayan itu juga diwajibkan membayar denda Rp 2 miliar subsider dua bulan penjara.

Majelis hakim pada pengadilan tingkat pertama menyatakan 13 nelayan tersebut secara sah dan meyakinkan telah melanggar Pasal 85 Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009, perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 2004.

Atas dasar itu, hakim menganggap nelayan melakukan tindak pidana karena menggunakan alat tangkap yang merusak keberlangsungan sumber daya ikan. Namun, dalam memori bandingnya, nelayan tidak sependapat jika alat tangkap yang mereka gunakan merusak alam.

Menurut nelayan, alat tangkap yang mereka gunakan adalah cantrang, sedangkan cantrang masih diperbolehkan sampai Desember 2016. “Di pengadilan, jaksa penuntut umum tidak bisa menghadirkan satu bukti apa pun yang terkait dengan kerusakan alam,” demikian salah satu poin yang disebutkan dalam salinan memori banding.

Sementara itu, keluarga 13 nelayan tersebut kini harus pontang-panting memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa kepala keluarga. Mereka harus utang ke sana ke mari demi menyambung hidup. Seorang istri nelayan itu, Murati, 38 tahun, menyatakan harus meminjam uang ke saudara dan tetangga. “Anak-anak kan harus bayar sekolah,” ujar istri Ginda Purnama tersebut.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

8 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

10 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

11 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

15 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

16 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

21 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

34 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

43 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

46 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya