Risma Bakal Bahas Detail Renovasi Markas Radio Bung Tomo  

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 13 Mei 2016 15:35 WIB

Polrestabes Surabaya gelar identifikasi di eks markas radio Bung Tomo, Rabu, 11 Mei 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH

TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan akan berkoordinasi dengan Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan untuk merekonstruksi eks markas radio Bung Tomo yang telah dirobohkan.

Hal ini didasarkan pada hasil penelitian tim BPCB, bahwa bangunan cagar budaya itu ternyata sudah tidak asli atau telah mengalami perubahan di bagian depannya.

“Kami harus mengembalikan bangunan itu seperti apa,” kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Jumat, 13 Mei 2016.

Risma mengatakan bangunan itu sudah berubah dibanding bentuk aslinya pada zaman Bung Tomo. Bahkan luas tanah dan bangunan juga berkurang, yang awalnya seluas 26 meter menjadi 15 meter.

“Bagaimana mengembalikannya, kan harus ada pembicaraan dan kesepakatan dulu. Apakah nanti dikembalikan seperti zaman Bung Tomo atau seperti bangunan kemarin,” kata dia.

Menurut Risma, kalaupun bangunan cagar budaya itu dikembalikan ke bentuk asalnya, dia juga masih ragu soal ada-tidaknya lembaga yang bisa mengembalikan bangunan itu, layaknya di luar negeri.

Karena itu, Risma memastikan pemerintah kota masih akan membahas secara lebih detail persoalan tersebut. “Kalau di luar negeri, sudah ada yang bisa mengembalikannya. Di sini bagaimana,” kata dia.

Seperti diberitakan, rumah di Jalan Mawar Nomor 10 Surabaya itu ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan Surat Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor 188.45/004/402.1.04/1998.

Pemilik bangunan ini awalnya meminta izin merenovasi dan izin itu keluar pada 14 Maret 2016 untuk merenovasi bagian-bagian tertentu. Namun pihak pembeli lahan, yaitu PT Jayanata, ternyata merobohkan bangunan itu hingga rata dengan tanah.

Sebelumnya, tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan menyimpulkan bahwa bangunan itu pernah direnovasi dari bentuk aslinya. Yang direnovasi adalah bagian depan hingga tengah sehingga di bagian depan rumah itu dipastikan sudah diubah.

Kesimpulan itu didasarkan pada penelitian sebaran batu bata kecil yang terkonsentrasi di bagian rumah depan, tidak sampai ke belakang. Sedangkan sebaran batu bata besar terkonsentrasi dari bagian tengah hingga ke belakang rumah.

MOHAMMAD SYARRAFAH


Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

8 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.

Baca Selengkapnya

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.

Baca Selengkapnya