Gadis Manado Diperkosa 19 Orang, Anggota Polisi Terlibat?

Reporter

Selasa, 10 Mei 2016 07:43 WIB

ilustrasi pemerkosaan . Tempo/Indra Fauzi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badroddin Haiti mengatakan polisi telah memeriksa oknum polisi yang diduga terlibat. Jika terbukti, polisi yang terlibat itu akan diproses sesuai dengan aturan.

“TKP-nya itu ada di Gorontalo, tadi sudah gelar perkara. Oknum polisinya juga sudah diperiksa. Jika terbukti melanggar pidana, akan diproses pidana. Kalau melanggar etik ya kami proses etiknya. Kalau dua-duanya juga akan kami proses keduanya,” katanya saat ditemui selepas rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, kemarin.

Baca juga:

Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Poster Risma Beredar, Pesaing Berat bagi Ahok? Ini Kata PDIP

Soal adanya tudingan bahwa polisi bertindak lamban dalam penanganan kasus ini, Badroddin mengatakan, polisi memproses setiap laporan yang masuk. Namun, mencuatnya kasus ini dinilainya sebagai akibat pemberitaan kasus serupa di Bengkulu. “Begini kan polanya media, ada satu kasus menonjol, semuanya ikut-ikut. Kasus lama seperti ini jadi ikut mencuat,” katanya.

Seperti diberitakan, seorang gadis berinisial F berusia 19 tahun melaporkan kasus pemerkosaan di Kepolisian Resor Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Januari lalu. Dalam laporannya, dia menyebut peristiwa ini terjadi dua kali di Manado dan Gorontalo dengan pelaku pemerkosaan sebanyak 19 orang, termasuk dua anggota Kepolisian Daerah Gorontalo.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Utara Ajun Komisaris Besar Wilson Damanik mengatakan polisi telah memeriksa beberapa saksi, seperti korban dan keluarganya. “Menurut korban hanya dua pelaku yang dikenali. Mereka perempuan yang menjemput korban ke kosnya,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, kemarin. Para pelaku itu, kata Wilson, belum ditahan karena dianggap kooperatif.

Sementara itu, dimintai konfirmasi secara terpisah, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar menjelaskan, kasus ini masih dalam taraf pembuktian kebenaran laporan serta pemeriksaan saksi dan pelaku. Menurut Boy, polisi belum bisa memastikan apakah kasus ini masuk kategori perdagangan manusia, seperti yang sempat diutarakan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada akhir pekan lalu.

“Bukti pemerkosaan belum ada, meski visum membenarkan ada luka. Fakta hukum juga kurang, tapi kami masih terus selidiki,” katanya.

Menteri Khofifah menduga ada indikasi perdagangan manusia dalam kasus ini. Sebab, korban dibawa oleh dua temannya hingga akhirnya mengalami pelecehan dan pemerkosaan. ”Korban direkrut dan diperdagangkan oleh temannya, lalu mendapat kekerasan seksual,” kata Khofifah di Bandung, akhir pekan lalu.

INGE KLARA SAFITRI | ANTARA


Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Poster Risma Beredar, Pesaing Berat bagi Ahok? Ini Kata PDIP

Berita terkait

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

7 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

15 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

7 Juli 2023

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.

Baca Selengkapnya