Buntut Tudingan 'Greedy' ke HMI, Saut KPK Minta Maaf
Editor
Bobby Chandra
Senin, 9 Mei 2016 15:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang menyampaikan permintaan maaf kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terkait pernyataannya dalam satu acara bincang-bincang di salah satu televisi swasta.
"Saya selaku pribadi tidak bermaksud menyinggung HMI atau lembaga lain, sehingga menimbulkan kesalahpahaman atau persepsi. Untuk itu saya mohon maaf atas pernyataan tersebut. Sekali lagi saya mohon maaf," kata Saut dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 9 Mei 2016.
Sebelumnya, dalam sebuah acara bincnag-bincang di salah satu televisi swasta, "Benang Merah bertajuk--Harga Sebuah Perkara" pada 5 Mei 2016, Saut menyinggung sejumlah kader HMI yang terbukti korupsi saat menjadi pejabat negara.
BACA JUGA
Risma Calon Kuat Penantang Ahok, Petinggi PDIP Buka Rahasia
Sindir Ahok, Risma: Saya Tak Beri Mahar Sepeser pun ke PDIP
"Lihat saja tokoh-tokoh politik. Itu orang-orang pintar semuanya, cerdas. Saya selalu bilang, kalau dia HMI minimal dia ikut LK 1, saat mahasiswa itu pintar, tapi begitu menjabat dia jadi curang, jahat, greedy," kata Saut pada acara tersebut. LK 1 merujuk pada Latihan Kader 1 atau jenjang pelatihan dasar di HMI.
"Terkait acara di 'Benang Merah Kamis 5 Mei lalu, saya menyebut organisasi HMI, dalam kesempatan ini saya menyampaikan satu, dengan berkembangnya pemberitaan dan reaksi yang menarik perhatian publik atas pernyataan saya, maka saya perlu memberi klarifikasi," ujar Saut.
Sejumlah kader HMI yang pernah terbukti bersalah melakukan korupsi dan kasusnya ditangani KPK adalah eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, eks anggota Badan Anggaran DPR Wa Ode Nurhayati, eks anggota Komisi Agama Fraksi Golkar Zulkarnaen Djabbar sampai eks Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.
SIMAK JUGA
Taufik Gerindra: Lebih 'Gape' Yusril ketimbang Ahok
Makin Seru, Nama Risma Diusung buat Saingi Yusril dan Ahok
"Kami percaya, HMI sebagai lembaga penggerak aktivis mahasiswa di Indonesia bisa jadi mitra KPK dalam upaya pemberantasan korupsi. Untuk itu, kami akan segera melakukan pertemuan dengan pimpinan HMI untuk menjalin silaturahmi agar menjaga hubungan yang lebih baik," ujar Saut.
Gara-gara pernyataan Satu itu, Ketua Umum Pengurus Besar HMI Mulyadi P. Tamsir bahkan menginstruksikan pada seluruh Badan Koordinasi dan seluruh cabang se-Indonesia untuk melaporkan pernyataan Saut Situmorang kepada pihak Kepolisian setempat secara serentak pada Senin, 9 Mei 2016.
"Kalau saya pribadi, saya mengharap itu tidak terjadi, karena kalau kita lihat harapan besar saya sebenarnya dibalik pernyataan itu kan hidup saya di mahasiswa juga sangat dekat dengan HMI. Di kantor saya sebelumnya juga saya sangat dekat dengan HMI," tambah Saut saat ditanya mengenai upaya pelaporan tersebut.
BACA JUGA
Tidur Saat Kapal Bocor, 5 Turis Tewas: Begini Kisahnya
Terungkap, Ini Alasan Jupri Bunuh Pasangan Gay-nya
Saut bahkan mengaku pernyataan itu keluar tanpa ia sadari. "Harapan besar saya ada pernyataan saya itu, bahwa HMI sebagai lembaga besar yang harus terus berkembang, dan itu pernyataan saya keluar dari alam bawah sadar saya, saya inginnya tidak ditindaklanjuti," ungkap Saut.
Saut menjelaskan ia sudah ingin menyampaikan permintaan maaf pada Sabtu, 7 Mei 2016, namun sejumlah pimpinan HMI tidak ada di Jakarta. "Niatnya hari Sabtu untuk dari hati ke hati minta maaf tapi beberapa pengurus tidak ada di Jakata. Mungkin setelah ini, kalau waktunya pas. Saya menyebutkan ini sistem, saya imbau sistem dibentuk, agar orang-orang baik ini tidak salah ambil kebijakan," ucap Saut.
ANTARA
BACA JUGA
Tragedi Yuyun dan Feby: Ini 5 Hal yang Mencemaskan Publik
Poster Risma Beredar, Pesaing Berat bagi Ahok? Ini Kata PDIP