Aktivis Papua Ditangkapi, LBH: Jokowi Jangan Cuma Seremonial  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 3 Mei 2016 05:50 WIB

Ratusan massa yang tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Parlemen Rakyat Daerah (PRD) dan mahasiswa menggelar aksi di depan gapura kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua, 2 Mei 2016. tabloidjubi.com

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum Jakarta mengecam penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap 1.724 aktivis dalam demonstrasi mendukung United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) masuk menjadi anggota penuh Melanesian Spearhead Group (MSG), sebuah forum diplomatik di Pasifik Selatan. Ribuan aktivis itu melakukan aksi secara serempak di Jayapura, Sorong, Merauke, Fakfak, Wamena, Semarang, dan Makassar pada hari ini, Senin, 2 Mei 2016.

Menurut keterangan tertulis dari pengacara publik LBH Jakarta, Veronica Koman, ribuan aktivis tersebut juga beraksi untuk memperingati hari bergabungnya Papua ke Indonesia yang jatuh pada 1 Mei 1963, kemarin. Aksi itu juga dilakukan untuk mendukung pertemuan International Parliamentarians for West Papua (IPWP) yang akan digelar di London pada 3 Mei besok yang akan membahas tentang referendum untuk Papua.

Veronica menceritakan, terdapat dua aktivis yang ditangkap di Merauke ketika menyerahkan surat pemberitahuan aksi ke kantor polisi. "Pasal macam apa yang bisa dipakai untuk menangkap orang yang sedang menyerahkan surat pemberitahuan aksi? Sebanyak 41 aktivis ditangkap di Jayapura hanya karena menyebarkan selebaran ajakan aksi. Jelas ini perbuatan semena-mena yang inkonstitusional," ujar Veronica.

Menurut Veronica, berdasarkan data dari narasumber LBH Jakarta di Papua, terdapat 1.449 orang ditangkap di Jayapura, 118 orang ditangkap di Merauke, 45 orang ditangkap di Semarang, 42 orang ditangkap di Makassar, 29 orang ditangkap di Fakfak, 27 orang ditangkap di Sorong, dan 14 orang ditangkap di Wamena. "Total yang ditangkap hari ini ada 1.724 orang. Sebagian besar sudah dilepas, tapi masih ada belasan yang ditahan di Merauke, Fakfak, dan Wamena," katanya.

Sebelumnya, ada pula dua orang yang ditangkap di Merauke pada 25 April, 41 orang ditangkap di Jayapura pada 30 April, serta empat orang yang ditangkap di Wamena, dan lima orang yang ditangkap di Merauke pada 1 Mei. "Total ada 1.839 orang Papua yang ditangkap sejak April. Percuma saja (Presiden) Jokowi sering ke Papua kalau kerjanya hanya seremonial. Pendekatan pembangunan bukanlah yang dicari oleh rakyat Papua. Jokowi harus lebih jeli mendengarkan tuntutan mereka," tutur Veronica.

LBH Jakarta pun menyatakan perbuatan aparat kepolisian itu telah melanggar Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. "Sekalipun tuntutannya adalah untuk referendum, selama orang Papua masih warga negara Indonesia, hak konstitusional mereka untuk berpendapat harus selalu dijaga. Gelarlah dialog, bukan merepresi aspirasi mereka," ujar Direktur LBH Jakarta Alghiffari Aqsa.

Alghiffari pun meminta Jokowi segera menindak Kapolri, Kapolda Papua, dan Kapolda Papua Barat. Dia menilai, ketiganya telah mencoreng hak konstitusional rakyat Papua. Dia pun mendesak polisi segera melepaskan aktivis-aktivis yang masih ditahan. "Kami menyerukan kepada rakyat Papua bahwa kalian tidak sendiri. Teruskanlah aspirasi kalian," kata Alghiffari.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

9 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

11 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

14 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

18 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

21 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya