Paku Alam X Resmi Ditetapkan Jadi Wakil Gubernur Yogyakarta

Reporter

Senin, 25 April 2016 16:22 WIB

Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati (KGPAA) Paku Alam X menyapa warga dari dalam kereta Kyai Manik Koemolo saat Kirab Ageng di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, 7 Januari 2015. Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo akhirnya secara resmi dinobatkan menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati (KGPAA) Paku Alam X. Proses jumenengan dilangsungkan di Bangsal Sewatama Kadipaten Pakualaman. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Kulon Progo - DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta hari ini, 25 April 2016, akan menggelar rapat paripurna dengan agenda penetapan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam X sebagai Wakil Gubernur DIY Periode 2016-2017. Anggota panitia khusus penetapan Wakil Gubernur, Rendradi Suprihandoko mengatakan penetapan tersebut sesuai dengan jadwal yang telah disusun, yaitu tujuh hari setelah verifikasi persyaratan 19 dokumen dari calon wakil gubernur.

Sebelumnya, dari 19 dokumen tersebut, anggota pansus mempersoalkan berkas tentang legalisasi ijazah dan tidak adanya akta kelahiran. Legalisasi ijazah Paku Alam X yang menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Blok B II Pagi Kebayoran Jakarta Selatan dan SMPN 11 Jakarta dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Menurut Rendradi, hal itu dibenarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 29 Tahun 2014. Demikian pula pengurusan akta lahir yang mendapat prioritas dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Yogyakarta. “Semua sudah beres. Kalau tidak, enggak mungkin ditetapkan,” kata Rendradi Ahad, 24 April 2016.

Semula rapat paripurna akan digelar pada Senin pagi. Namun karena Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X harus menghadiri peringatan Hari Otonomi Daerah di Kulon Progo, rapat penetapan kemudian digeser pada Senin malam. “Penetapan wagub juga harus dihadiri gubernur. Jadi waktunya diundur,” katanya.

Rendradi menjelaskan setelah penetapan, pansus akan menunggu jadwal pelantikan oleh Presiden yang disampaikan melalui Menteri Sekretaris Negara. Sejauh ini, kata ia, berdasarkan komunikasi pansus dengan menteri, pelantikan oleh presiden akan digelar di Istana Negara di Jakarta. “Alasannya, karena Presiden minta setelah surat keputusan ditandatangani, langsung dilantik. Biar cepat kerja,” kata Rendradi.



Namun, kata dia, pansus masih berharap pelantikan dilakukan di Istana Kepresidenan Negara Yogyakarta atau dikenal juga dengan nama Gedung Agung. Sebagaimana dilakukan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono saat melantik Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam IX sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY pada 2012 lalu, Presiden Joko Widodo juga diharapkan bisa datang ke Yoyakarta. “Ini juga sebagai wujud keistimewaan DIY,” ucapnya.

Agenda rapat paripurna yakni pembacaan laporan dari Ketua Pansus yang juga ex officio Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana dan pembacaan keputusan penetapan. Selain gubernur, tamu yang diundang antara lain dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Keraton Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman, juga bupati dan walikota di wilayah DIY dan 450 undangan lainnya. Rapat digelar dengan dana sebesar Rp 900 juta yang dianggarkan dari dana keistimewaan.

Adapun Penghageng Pambudaya Kadipaten Pakualaman Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Kusumoparasto menjelaskan ada 15 keluarga dan sentana kadipaten yang akan hadir dalam rapat paripurna tersebut. Tidak ada persiapan khusus dari Paku Alam X dan tak ada acara syukuran di kadipaten selepas penetapan. “Nanti cuma mendengarkan, tidak menyampaikan pidato,” kata Kusumo.

PITO AGUSTIN RUDIANA


Catatan Koreksi: Judul berita ini diubah pada Senin 25 April 2016 karena judul sebelumnya tidak akurat.

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

7 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

15 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

30 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

34 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

54 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

8 Maret 2024

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

6 Maret 2024

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya