Lima ABK Korban Abu Sayyaf Sudah Tiba di Jakarta  

Reporter

Minggu, 24 April 2016 17:39 WIB

Foto dokumen kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Kelompok yang mengklaim berafiliasi dengan ISIS ini menuntut uang tebusan bagi 10 WNI awak kapal Brahma 12. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri Muhammad Iqbal mengatakan lima dari enam WNI yang lolos dari perompakan oleh kelompok Abu Sayyaf sudah pulang ke Jakarta. Kelimanya merupakan anak buah kapal TB Henry dan tongkang Christy yang dirompak Abu Sayyaf di perairan Malaysia-Filipina pada 15 April lalu.

“Lima sudah di Jakarta sekarang, yang satu masih di Tawau (Negara Bagian Sabah, Malaysia),” ujar Iqbal saat ditelepon Tempo, Minggu, 24 April 2016.

Menurut Iqbal, satu WNI yang belum pulang tersebut adalah korban luka tembak saat perompakan terjadi. Saat ini WNI atas nama Lambas Simanungkalit itu sedang menjalani perawatan, didampingi pihak dari Konsulat Jenderal RI di Tawau. “Serah-terima para WNI ini dari otoritas Malaysia ke pemerintah Indonesia dilakukan pada Kamis lalu, 21 April 2016.”

Baca juga: Menteri Retno: WNI Sandera Abu Sayyaf Masih Aman

Iqbal menyampaikan, kapal Henry dan Christy yang tak sempat dibawa kelompok Abu Sayyaf sudah diizinkan kembali ke Tarakan, Kalimantan Utara. Kedua kapal tersebut bisa diamankan otoritas Malaysia saat perompakan terjadi.

“Kapal Henry dan Christy juga sudah di Jakarta, pemulangannya sudah diurus. Proses ‘sign on’ (pengurusan sertifikat pengembalian kapal) juga sudah beres,” katanya.

Kedua kapal Indonesia ini, kata Iqbal, dikawal Polisi Perairan Malaysia hingga sampai perairan Indonesia. Kapal tersebut diantar ke Tarakan dan disambut satuan TNI Angkatan Laut.

Para WNI yang pulang, tutur Iqbal, akan dikembalikan kepada keluarga masing-masing. Dia mengatakan pengembalian kapal Henry dan Christy tidak sama dengan pengembalian kapal Brahma 12 dan Anand 12, yang juga sempat dirompak kelompok Abu Sayyaf pada akhir Maret lalu. “Tapi sign on juga akan segera beres.”

Baca juga: Militer Filipina Larang Bayar Uang Tebusan kepada Abu Sayyaf

Dalam perompakan tersebut, kelompok Abu Sayyaf gagal merebut kapal Henry dan Christie, tapi mereka menawan 4 WNI dan kabur dengan perahu cepat ke arah utara perairan Tawi-Tawi, Filipina. Jika digabung dengan perompakan kapal Brahma 12 dan Anand 12, total ada 14 WNI yang kini disandera Abu Sayyaf.

Pemerintah sedang mengupayakan keselamatan para WNI tersebut. "Informasi yang kami peroleh, alhamdulillah para WNI masih dalam kondisi baik. Upaya terus kami lakukan," ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu kemarin.

Retno mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah Filipina. "Semua komunikasi, saran, dan upaya terus kami lakukan mengenai cara penyelesaian yang terbaik," ujarnya.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

2 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

2 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

7 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

8 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

9 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

9 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

9 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya