Kerusuhan Lapas Kerobokan, Kalapas: Saya Kecewa  

Reporter

Jumat, 22 April 2016 04:44 WIB

Sejumlah anggota Brimob Polda Bali bergerak masuk untuk melakukan pengamanan ketika terjadi kerusuhan di dalam Lapas Kelas IIA Kerobokan di Kabupaten Badung, Bali, 21 April 2016. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Badung - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan Slamet Prihantara sedih atas peristiwa kerusuhan yang terjadi di lapas tersebut pada Kamis, 21 April 2016. Menurut dia, pihaknya sudah melayangkan surat langsung ke aparat keamanan dan Kejaksaan Negeri Denpasar agar sebelas tersangka dari anggota Laskar Bali, yang terlibat kasus bentrokan di Jalan Teuku Umar, Denpasar, 17 Desember lalu, tidak ditahan di Lapas Kerobokan.

"Kami sudah mengirim surat. Ini aspirasi dari para binaan kami, yang intinya tidak mau menerima sebelas orang itu. Di surat itu, ada lampiran tuntutan mereka," katanya di Lapas Kerobokan, Jumat dinihari, 22 April 2016. "Tapi tidak melalui koordinasi, tahu-tahu sebelas orang itu sudah di depan lapas. Akhirnya situasi memanas."

Saat ini, sebelas orang tersebut sudah dipindahkan ke Polresta Denpasar. Slamet menjelaskan, untuk selanjutnya, penahanan sebelas orang sepenuhnya menjadi kewenangan Kejaksaan Negeri Denpasar. "Kalau dipaksakan (di Lapas Kerobokan), nanti jadi (kerusuhan) seperti ini lagi. Bali jadi tidak aman lagi."

Slamet menegaskan, saat kerusuhan terjadi, tidak ada tindak penganiayaan yang menimpa warga binaan Lapas Kerobokan, termasuk sebelas anggota ormas Laskar Bali, yang rencana ditahan di sana. "Sebelas orang itu belum sampai masuk (Lapas). Jadi tidak ada benturan, hanya penolakan berujung pelemparaan," tuturnya. "Situasi ini tidak nyaman. Saya sudah capek. Saya kecewa terhadap diri saya sendiri."

Menurut dia, narapidana di dua blok D dan H, yang berjumlah lebih dari 200 orang itu, berhasil ke luar dengan menjebol pintu. " Blok-blok itu dikunci, tapi mereka merusak pintunya," ujarnya.

Kapolresta Denpasar Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana tidak bisa memastikan berapa lama sebelas orang tersebut diamankan di Polresta Denpasar. "Nanti kami akan terus koordinasi dengan pihak kejaksaan. Intinya kami selalu terbuka untuk menciptakan kondisi yang kondusif," katanya.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

45 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

48 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

55 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

59 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya