Wajarkah Saweran Munas Golkar Rp 5-10 Miliar?

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 21 April 2016 19:43 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Theo Sambuaga. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar Theo Sambuaga mengatakan kewajaran besaran sumbangan dan siapa saja yang menyumbang belum diputuskan. Menurut Theo, sebaiknya saweran tidak hanya ditujukan bagi calon ketua umum, tapi juga bagi semua kader partai.

"Penyelenggaraan munas membutuhkan biaya. Kami tanggung bersama, bukan cuma calon ketua umum," kata Theo saat mengunjungi kantor Wakil Presiden di Jakarta, Kamis, 21 April 2016. Karena sifatnya saweran, ujar dia, panitia tidak memberikan batasan khusus. Besarannya sesuai dengan kemampuan.

Theo menyebutkan keputusan soal besaran saweran akan ditentukan pengurus pusat dalam rapat pleno minggu depan. Sebelumnya, muncul wacana setiap calon ketua umum diminta menyetor Rp 5-10 miliar. Angka ini menimbulkan polemik antara yang setuju dan yang menolak.

Syarat calon ketua umum, menurut Theo, bukan ditentukan besaran sumbangan, melainkan, di antaranya, pernah menjadi pengurus selama lima tahun dan pernah menduduki jabatan satu jenjang di bawah ketua umum. "Kami syaratkan laporkan LHKPN (laporan harta kekayaan penyelenggara negara) yang pejabat negara," ucapnya.

Munaslub Golkar dijadwalkan digelar pada 25-27 Mei 2016 di Bali. Sebelumnya, akan digelar pada 17-19 Mei. Theo mengatakan alasan penundaan adalah belum keluarnya salinan resmi putusan dari Mahkamah Agung.

Kader Golkar, Bambang Soesatyo, berharap panitia kreatif dalam menggalang dana untuk munas. "Jangan menjadikan munas sebagai aji mumpung untuk menggalang dana dari calon ketua umum. Kalau enggak mampu bagaimana," ujarnya.

Bambang disebut-sebut sebagai tim sukses calon ketua umum Ade Komarudin, yang kini menjabat Ketua DPR. "Keputusan sumbangan Rp 5-10 miliar itu sudah membatasi hak anggota, walaupun dari kami, tim Ade Komarudin, belum mengatakan menerima atau menolak," katanya.

"Pertanyaannya, uang dari mana? Kalau uang itu dari sponsor, berarti gratifikasi. Ini bakal jadi 'jebakan batman' karena akan melibatkan KPK," katanya.

Menurut Bambang, jika panitia sudah dibentuk, tanggung jawab penyelenggaraan berada di pundak panitia. "Kalaupun dimintakan sumbangan, itu sewajarnya, jangan ada ketentuan mengikat," kata Bambang sembari menambahkan bahwa sumbangan yang masih dalam batas wajar adalah Rp 1-2 miliar.

GHOIDA RAHMAH | ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

16 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

25 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

29 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

31 hari lalu

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

MKGR resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

34 hari lalu

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

Tanggapan Bahlil Lahadalia soal dirinya yang disebut masuk bursa caketum Golkar.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

35 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya