Cerita Keluarga Sang Kapten yang Tersandera Perompak Filipina

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 21 April 2016 04:04 WIB

Pasukan elit Angkatan Laut Denjaka bersiap mengevakuasi sandera saat menggelar latihan Operasi Intelejen Kontra Terorisme di Gedung Pelni, Jakarta, 20 Desember 2015. Dalam latihan ini disimulasikan terjadinya pembajakan kapal dan penyanderaan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Bekasi - Kapten Moch. Ariyanto Misnan tetap memimpin anak buah kapal tugboat Henry menuju Filipina, awal bulan ini. Tugas dari perusahaan PT Global Trans Energy Internasional itu tak bisa dia tolak. Padahal orang tuanya, Melati Ginting, 52, melarangnya berlayar pada hari itu.

"Dia izin ke Filipina, saya melarang karena khawatir ada pembajakan," kata Melati Ginting di rumahnya di Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Rabu, 20 April 2016.

Melati pantas khawatir. Kelompok militan Filipina, Abu Sayyaf, telah menyandera sepuluh anak buah kapal TB Brahma, 26 Maret lalu. Sampai sekarang, mereka masih belum kembali. Upaya pemerintah Indonesia dan militer Filipina belum berhasil. Padahal mereka sudah lebih dari sepekan disandera.

Menjelang berangkat, Kapten Ariyanto bisa meyakinkan keluarga. Aparat keamanan akan mendampingi pelayaran ke Filipina. Pupuslah kekhawatiran Melati. "Saya mengizinkannya."

Dari Tarakan, Kapten Ariyanto mengangkat sauh bersama sembilan anak buah kapalnya. Ia mendapat kawalan selama pelayaran. Berlabuh di Filipina, perjalanan lancar. Keluarga lega mendengar pelayaran Ariyanto tanpa gangguan.

Waktu kembali menuju Tarakan, barulah kekhawatiran Melati terbukti. Di perairan perbatasan Malaysia-Filipina, kapal yang dinakhodai Ariyanto dirompak. Seorang anak buah kapalnya tertembak. Empat dari sepuluh orang di dalamnya disandera. Ariyanto termasuk orang yang disandera.

Sampai kini tak jelas siapa penyandera mereka. Pemerintah tak yakin sepenuhnya bahwa Ariyanto disandera oleh kelompok yang sama dengan penyandera kapal TB Brahma. Pemerintah mengumumkan TB Brahma disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

Penyandera Ariyanto meminta tebusan senilai Rp 14,5 miliar. Melati mendapat kabar pelayaran Ariyanto menuju Tarakan tanpa pengawalan, seperti keberangkatannya. Hal itu membuatnya heran. "Kenapa enggak pergi-pulang dikawal?" ucap Melati.

Tak ada yang bisa dilakukan keluarga Ariyanto selain menanti kabar baik. Mereka berharap, para penyandera segera membebaskan kapten kapal tersebut. "Kami ingin Ariyanto pulang dengan selamat," kata kakak kandungnya, Moch. Indra Purwanto.

ADI WARSONO

Berita terkait

Tankernya Dibajak Iran, Korea Selatan Terjunkan Pasukan Anti Bajak Laut

6 Januari 2021

Tankernya Dibajak Iran, Korea Selatan Terjunkan Pasukan Anti Bajak Laut

Pemerintah Korea Selatan menernjunkan pasukan anti bajak laut untuk merebut kembali tanker mereka yang dibajak di terusan Hormuz

Baca Selengkapnya

Pasukan Elit Inggris Special Boat Service Gagalkan Pembajakan Kapal

26 Oktober 2020

Pasukan Elit Inggris Special Boat Service Gagalkan Pembajakan Kapal

Pasukan khusus Inggris, Special Boat Service, menyerbu kapal tanker Yunani di Selat Inggris pada Ahad untuk menggagalkan pembajakan kapal.

Baca Selengkapnya

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

17 Juli 2020

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

Modus operandi pembajakan kapal di Selat Singapura di antaranya target pembajak biasanya kapal tanker curah.

Baca Selengkapnya

Pembajakan Kapal dan Perompakan Marak di Selat Singapura

17 Juli 2020

Pembajakan Kapal dan Perompakan Marak di Selat Singapura

Menurut ReCAAP, aksi pembajakan kapal dan perompakan bersenjata meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2019.

Baca Selengkapnya

3 WNI Jadi Korban Pembajakan Kapal di Gabon

5 Mei 2020

3 WNI Jadi Korban Pembajakan Kapal di Gabon

Dalam 4 hari terakhir, tiga kapal dan belasan anak buah kapal sudah menjadi korban aksi pembajakan kapal di Gabon.

Baca Selengkapnya

ABK KM Mina Sejati yang Dibajak Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

24 Agustus 2019

ABK KM Mina Sejati yang Dibajak Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

Seluruh ABK KM Mina Sejati yang dilaporkan dibajak beberapa waktu lalu, telah dilindungi dengan program BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

TNI Berhasil Mendekati KM Mina Sejati yang Dibajak di Laut Dobo

19 Agustus 2019

TNI Berhasil Mendekati KM Mina Sejati yang Dibajak di Laut Dobo

TNI AL berhasil mendekati dan berupaya berkomunikasi dengan ABK KM Mina Sejati yang diduga dibajak di perairan Laut Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru.

Baca Selengkapnya

KM Mina Sejati Dibajak, Kapal Perang TNI AL Ikut Buru Perompak

18 Agustus 2019

KM Mina Sejati Dibajak, Kapal Perang TNI AL Ikut Buru Perompak

Informasinya, ada tiga ABK yang merampok KM Mina Sejati, tetapi belum bisa dipastikan kebenarannya.

Baca Selengkapnya

KM Mina Sejati Dibajak Perompak di Laut Dobo, Dua ABK Tewas

18 Agustus 2019

KM Mina Sejati Dibajak Perompak di Laut Dobo, Dua ABK Tewas

Di KM Mina Sejati yang dibajak perompak sejauh ini terdapat 18 orang penumpang yang belum diketahui nasibnya.

Baca Selengkapnya

Warga NTT Dikabarkan Ditahan Otoritas Nigeria Karena Bajak Minyak

24 Agustus 2017

Warga NTT Dikabarkan Ditahan Otoritas Nigeria Karena Bajak Minyak

Selama dua bulan bekerja, Februari-Maret 2017, Frederik belum mendapatkan pembayaran gaji dari pihak perusahaan.

Baca Selengkapnya