WWF Minta Ada Kawasan Perlindungan Gajah Kalimantan

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 19 April 2016 21:36 WIB

Gajah Kalimantan sedang menyeberangi sungai di KabupatenNunukan, Kalimantan Timur. Foto: WWF Kaltim

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi dunia pencinta satwa, World Wide Found (WWF), di Kalimantan Utara masih terus mengupayakan penyediaan habitat gajah Kalimantan yang ada di Kabupaten Nunukan. Setidaknya, dalam pembahasan tata ruang, Provinsi Kalimantan Utara bisa mengakomodasi luas lahan hutan sebagai “rumah” pelestarian mamalia langka itu.

Staf Penanganan Konflik Gajah untuk WWF Kalimantan Utara, Agus Suyitno, mengatakan saat ini habitat gajah Kalimantan berada dalam kawasan hutan produksi di Kecamatan Tulin Onsoi. Ada sekitar 60 ribu hektare yang diperjuangkan untuk dijadikan kawasan perlindungan gajah.

"Habitat gajah Kalimantan memang seluruhnya di luar kawasan konservasi sekarang. Mereka hidup di kawasan hutan produksi yang sebagian sudah berubah jadi perkebunan kelapa sawit," kata Agus saat dihubungi dari Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, 19 April 2016.

Agus mengatakan, dengan kondisi saat ini, konflik antara gajah dan manusia rentan terjadi. Apalagi gajah kerap memasuki kawasan kebun sawit, termasuk juga masuk ke kebun masyarakat sekitar hutan.

Namun, menurut Agus, konflik manusia dan gajah di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia ini tak sampai pada perburuan seperti yang terjadi di Sumatera. Sebab, warga sekitar hutan yang mayoritas suku Dayak menganggap gajah sebagai hewan sakral. Bahkan warga memanggil sang gajah sebagai nenek.

Menurut Agus, untuk kawasan perlindungan gajah di Kabupaten Nunukan, diperlukan proses panjang jika mengubah kawasan hutan produksi menjadi konservasi. Karena itu, yang paling mungkin adalah menetapkan kawasan tersebut menjadi kawasan khusus perlindungan gajah yang diakomodasi dalam tata ruang wilayah. Setidaknya saat ini sekitar 70 persen dari 69 hektare masih berupa hutan yang dikuasai perusahaan pemegang HPH.

"Dengan diakomodasinya kawasan perlindungan gajah, artinya ke depan habitat gajah yang sekarang berstatus hutan produksi tidak bisa berubah menjadi area tambang atau industri," ujar Agus.

Hasil survei terakhir, WWF Kalimantan Utara memperkirakan saat ini ada sekitar 80 ekor gajah Kalimantan yang masih tersisa. Secara fisik, gajah Kalimantan berbeda dengan gajah Sumatera. Gajah Kalimantan lebih kecil dibanding gajah Sumatera.

FIRMAN HIDAYAT





Berita terkait

Berjalan 500 Kilometer, Belasan Gajah Rusak Properti Warga Cina

3 Juni 2021

Berjalan 500 Kilometer, Belasan Gajah Rusak Properti Warga Cina

Lima belas gajah membuat kekacauan di Cina. Dikutip dari CNN, mereka kabur dari kawasan lindung Xishuangbanna dan berjalan sejauh 500 kilometer.

Baca Selengkapnya

Program Green Development, Ridwan Kamil Gandeng WWF Indonesia

7 September 2019

Program Green Development, Ridwan Kamil Gandeng WWF Indonesia

Ridwan Kamil menandatangani naskah kerja sama dengan organisasi lingkungan hidup, WWF Indonesia untuk pembangunan hijau.

Baca Selengkapnya

KKP - WWF Fokus Kelola Udang Windu Berkelanjutan

16 Agustus 2018

KKP - WWF Fokus Kelola Udang Windu Berkelanjutan

KKP bekerja sama dengan WWF fokus mendorong pengelolaan sumber daya budidaya udang windu berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

2 Generasi Harimau Sumatera Terekam, Bisa Berkembang Kayak Kucing

29 Juli 2018

2 Generasi Harimau Sumatera Terekam, Bisa Berkembang Kayak Kucing

WWF dan KLHK merilis video dua generasi harimau Sumatera. Mereka bisa berkembang seperti kucing asal habitatnya dilindungi.

Baca Selengkapnya

Earth Hour, Tak Sekadar Memadamkan Listrik 1 Jam Saja

24 Maret 2018

Earth Hour, Tak Sekadar Memadamkan Listrik 1 Jam Saja

Earth Hour dilakukan serentak di seluruh penjuru dunia setiap Sabtu di akhir Maret dengan mematikan lampu dan peralatan listrik.

Baca Selengkapnya

WWF Ajak Masyarakat Audit Sendiri Penggunaan Listrik Bulanan

19 November 2017

WWF Ajak Masyarakat Audit Sendiri Penggunaan Listrik Bulanan

WWF mengajak masyarakat agar menyadari pola konsumsi listrik agar tagihan tak membengkak saat penyederhanaan golongan listrik diterapkan.

Baca Selengkapnya

Libatkan WWF dalam Reforma Agraria, Menko Darmin Dikritik

22 Oktober 2017

Libatkan WWF dalam Reforma Agraria, Menko Darmin Dikritik

Menko Perekonomian diminta segera mengkoreksi kerja sama dengan WWF dalam soal reforma agraria.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Gandeng WWF Percepat Reforma Agraria

19 Oktober 2017

Kemenko Perekonomian Gandeng WWF Percepat Reforma Agraria

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggandeng WWF Indonesia sebagai salah satu upaya mempercepat reforma agraria.

Baca Selengkapnya

Hari Badak Nasional, WWF: Badak Indonesia Kritis  

22 September 2017

Hari Badak Nasional, WWF: Badak Indonesia Kritis  

Kedua spesies badak Nusantara, badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dan badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) sedang menghadapi situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Lumba-lumba Vaquita Terancam Punah, Ini Cuitan Leonardo DiCaprio

19 Mei 2017

Lumba-lumba Vaquita Terancam Punah, Ini Cuitan Leonardo DiCaprio

Leonardo DiCaprio, aktor Hollywood 42 tahun, mencuitkan soal vaquita, lumba-lumba kecil Meksiko yang terancam punah.

Baca Selengkapnya