Petani Kulon Progo Gugat Putusan MA Soal Bandara Yogyakarta  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 19 April 2016 09:45 WIB

Ratusan warga yang tergabung dalam kelompok Wahana Tri Tunggal (WTT) berkumpul untuk menghadang petugas dari Badan Petanahan Nasional (BPN) saat melakukan pengukuran serta pematokan di Pedukuhan Kalirejo, Desa Glagah, Temon, Kulon[progo, Yogyakarta, 16 Desember 2015. Relokasi bagi warga terdampak pembangunan bandara hanya pada hunian baru, lahan yang dapat digarap sebagai pengganti mata pencaharian warga yang mayoritas petani belum bisa diprioritaskan. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Petani Kulon Progo, Yogyakarta menggugat putusan Mahkamah Agung yang memenangkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta soal Izin Penetapan Lokasi nomor 07/G/2015/PTUN.Yk/456K/TUN/2015. Melalui kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, mereka mengajukan upaya Peninjauan Kembali. Sebab, putusan Mahkamah Agung itu mengesahkan surat Izin Penetapan Lokasi oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

Yogi Zul Fadhli, kuasa hukum petani, mengatakan sedikitnya ada lima kejanggalan dalam keputusan Mahkamah Agung tersebut. "Keputusan Mahkamah Agung keliru dan khilaf," katanya, Senin, 18 April 2016.

Kejanggalan itu antara lain hakim Mahkamah Agung menggunakan lampiran Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2013 tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah 2012-2017. Dengan peraturan ini, kata Yogi, aturan lain soal pengaturan fundamental tata ruang terabaikan. Padahal tata ruang sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010.

Selain itu, izin penetapan lokasi menyalahi aturan tata ruang. Juga surat keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 68/KEP/2015 itu tidak pernah disertai dokumen lingkungan hidup. Alasan lain penolakan adalah fungsi kawasan lindung geologi pantai di Kulon Progo diabaikan oleh hakim. "Peninjauan Kembali menjadi penyemangat warga yang menolak pembangunan bandara," kata Yogi.

Para petani dan warga yang lokasi lahan serta kampungnya terkena proyek pembangunan bandar udara menggeruduk kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta, Senin, 18 April 2016. Dengan menggunakan sembilan bus dari Kulon Progo, mereka membawa spanduk dan postur penolakan pembangunan bandara udara baru itu.

Kelik Martono, Ketua Wahana Tri Tunggal, wadah para petani penggugat pembangunan Bandara Kulon Progo, heran dengan keputusan Mahkamah Agung yang membatalkan hasil gugatan Izin Penetapan Lokasi di PTUN. Ia mengatakan sebanyak 80 persen dari total 650 hektare lahan yang akan digunakan bandara merupakan tanah milik warga yang bersertifikat. "Kami, para warga, tidak pernah merepotkan pemerintah. Kami tidak digaji pemerintah, salah kami apa," kata Kelik.

Menurut Kelik, para petani di Kecamatan Temon, Kulon Progo itu jelas menentang karena lahan mereka tergusur. Beberapa desa juga akan terkena pembangunan bandara udara itu. Penghidupan sebagai petani cabai, semangka, dan sayuran itu terancam hilang. "Petani bisa hidup dengan bertani, bukan dengan bandara," kata Kelik. "Kami juga memohon kepada Sultan untuk berkenan membatalkan Izin Penetapan Lokasi bandara baru."

Sedikitnya 300 warga petani mendatangi kantor pengadilan yang ada di Janti, Banguntapan, Bantul, Senin, 18 April 2016. Poster yang dibawa bertuliskan antara lain "Petani bergerak mbenerke putusan sing ora bener" atau petani bergerak membetulkan putusan yang tidak benar. Juga ada tulisan "Hukum jangan direkayasa" dan "Ora butuh relokasi gratis". Selain itu, ada tulisan "Bukan kami yang menyindir, tapi kamu yang harus mikir".

MUH SYAIFULLAH


Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

44 menit lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

2 jam lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

5 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

11 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

2 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

2 hari lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

2 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

2 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya