Penderita Katarak di NTB Tertinggi di Dunia, Ini Sebabnya  

Reporter

Selasa, 19 April 2016 05:44 WIB

Operasi Katarak. ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi dengan jumlah penderita katarak terbesar di dunia. Hal ini berdasarkan riset yang dilakukan Fred Hollows Foundation Australia.

"Dari penelitian tahun 2014 itu ditemukan 27 ribu penderita," kata Kepala Seksi Pelayanan Balai Kesehatan Mata Mataram (BKMM) dr Handomi Hasan pada Senin malam, 18 April 2016.

Handomi menjelaskan kebanyakan penderita adalah warga miskin yang pekerjaannya nelayan dan petani. Hal itu disebabkan sinar matahari, selain faktor gizi, usia, pola hidup, dan pekerjaan. “Sinar ultraviolet itu merusak dinding lensa,” katanya.

Persentase tertinggi para penderita katarak tersebut hingga 60 persen yang merupakan penduduk di Pulau Sumbawa. Sebanyak 70 persen adalah warga miskin dan sangat miskin yang pekerja sebagai petani, dan tidak memiliki kartu kesehatan.

Tahun 2015, BKMM menangani operasi katarak 7.850 orang. Sedangkan tahun ini ada target bakti sosial dari dana kemanusiaan dari pembaca media nasional sebanyak 2.000 orang. “Kami bekerja gratis, tidak menerima honor dari pelayanan ini,” ujarnya.

Untuk pelayanan operasi berbiaya, BKMM hanya menetapkan tarif operasi sebesar Rp 1,7 juta. Tarif yang murah jika dibanding biaya operasi rumah sakit pemerintah sebesar Rp 4,8 juta dan rumah sakit swasta di Mataram sebesar Rp 9 juta.

Dari Data Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat per September 2015, angka kemiskinan di Nusa Tenggara Barat sebanyak 802,29 ribu orang. Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan lebih tinggi dibanding daerah perkotaan.

Penduduk miskin di daerah perkotaan berjumlah sekitar 377,28 ribu orang (18,40 persen) sedangkan di daerah perdesaan berjumlah sekitar 425,01 ribu orang (15,18 persen).

Menurut Kepala BPS Nusa Tenggara Barat Wahyudin, garis kemiskinan pada September 2015 sebesar Rp 322.698 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan garis kemiskinan pada Maret 2015, yakni Rp 314.238.

“Garis kemiskinan makanan (GKM) jauh lebih besar dibandingkan dengan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM),” ucapnya. Pada keadaan September 2015 untuk GKM sebesar Rp 241.112. Sedangkan untuk GKBM sekitar Rp 81.577.

SUPRIYANTHO KHAFID


Berita terkait

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

17 hari lalu

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.

Baca Selengkapnya

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

31 hari lalu

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.

Baca Selengkapnya

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

53 hari lalu

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

6 Maret 2024

Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

BPJS Kesehatan menjamin pembiayaan operasi katarak bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Baca Selengkapnya

Banyak yang Belum Paham Operasi Katarak, Begini Prosedurnya

20 Februari 2024

Banyak yang Belum Paham Operasi Katarak, Begini Prosedurnya

Salah satu masalah yang dipengaruhi usia adalah penglihatan, termasuk katarak. Cara mengatasinya adalah lewat operasi lensa mata.

Baca Selengkapnya

Cegah Kebutaan Akibat Katarak dengan Deteksi Dini

4 Februari 2024

Cegah Kebutaan Akibat Katarak dengan Deteksi Dini

Katarak masih menjadi penyakit yang menghantui masyarakat Indonesia. Banyak yang datang ke dokter setelah alami kebutaan.

Baca Selengkapnya

Cegah Kebutaan BNI Gelar Operasi Katarak di Indonesia Timur

15 Desember 2023

Cegah Kebutaan BNI Gelar Operasi Katarak di Indonesia Timur

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk didukung oleh Kementerian Sosial RI serta bekerja sama dengan Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia) Cabang Papua.

Baca Selengkapnya

Waspada Beragam Penyakit Mata Terlebih Ketika Usia Lanjut, Termasuk Degenerasi Makula

11 Desember 2023

Waspada Beragam Penyakit Mata Terlebih Ketika Usia Lanjut, Termasuk Degenerasi Makula

Seiring bertambahnya usia, kesehatan mata pun menurun. Inilah beberapa penyakit mata yang mungkin timbul ketika usia tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis

2 Desember 2023

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis

H. Hani Syopiar Rustam, SH meninjau langsung pelaksanaan Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Anggur Crimson, Anggur Lezat Tanpa Biji Hasil Pemuliaan

9 November 2023

Serba-serbi Anggur Crimson, Anggur Lezat Tanpa Biji Hasil Pemuliaan

Anggur crimson sangat berhasil memikat hati pencinta buah dengan rasanya yang nikmat dan kandungan gizinya yang menyehatkan.

Baca Selengkapnya