Penikam Petugas Pajak di Nias Bantah Rencanakan Pembunuhan

Reporter

Senin, 18 April 2016 22:05 WIB

ilustrasi pembunuhan. Tempo/Indra Fauzi

TEMPO.CO, Medan -Agusman Lahagu alias Ama Tety, 45 tahun, pengusaha karet yang membunuh dua petugas pajak di Nias, Sumatera Utara, menolak jika disebut merencanakan pembunuhan. Dingin Pakpahan, pengacara Agusman, menegaskan bahwa pembunuhan yang terjadi Selasa pekan lalu itu murni karena Agusman emosi setelah menerima surat paksa dari kedua petugas pajak, Parada Toga Fransriano Siahaan dan petugas pengamanan kantor pajak Sozanolo Lase. “Agusman mengakui menikam dan menganiaya Siahaan hingga tewas. Namun, itu dilakukan dengan spontan karena emosi, bukan direncanakan,” kata Dingin kepada Tempo, Senin 18 April 2016.

Penyidik Polres Nias menetapkan Agusman dan empat anak buahnya, yakni Anali Zalukhu alias Ama Ana; Desama Lahagu alias Ama Dedi; Marwan Gulo alias Ama Rama dan Bedali Lahagu alias ama Yusuf sebagai tersangka pembunuhan. Kelimanya dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan bersama-sama dengan ancaman hukuman mati.

Dingin mengatakan, Agusman emosi setelah menerima surat paksa bayar tunggakan pajak sebesar Rp 14,7 miliar. Apalagi, petugas pajak sempat menyatakan akan menyita harta Agusman bila dalam tempo 2x24 jam tidak membayar Rp 14,7 miliar. ”Klien kami hanyalah pengepul karet rakyat di Nias,” ujar dia.

Sebelumnya Agusman pernah datang ke Kantor Pajak Sibolga untuk memprotes besarnya tunggakan pajak yang dicantumkan di surat paksa itu .Tapi tak ditanggapi serius petugas pajak. ”Agusman yang hanya tamat Kelas III Sekolah Dasar jadi frustasi karena tak mengerti pajak,” ucap dia.

Sebagai wajib pajak, Dingin mengatakan kliennya berniat membayar kewajiban tunggakan pajaknya. Tapi Agusman menolak jika disebut mempunyai tunggakan pajak hingga Rp 14,7 miliar. ”Tunggakan pajak itu terlalu besar. Hartanya saja tidak sampai sebanyak itu,” ujar kata Dingin menirukan keberatan Agusman di sel Polres Nias, akhir pekan lalu.

Jika disebut merencanakan pembunuhan, Dingin mengatakan, Agusman memang mengakui perbuatannya membunuh kedua petugas pajak. ”Malah Agusman menyerahkan diri ke polisi dan mengakui perbuatannya. Kalau Agusman merencanakan pembunuhan kan tidak masuk akal mau menyerahkan diri ke polisi dan mengakui perbuatannya,” ujar Dingin.

Hasil visum tim dokter di Rumah Sakit Gunung Sitoli, Nias, terhadap dua pegawai pajak yang tewas dibunuh Selasa pakan lalu itu, menyimpulkan keduanya tewas akibat pukulan benda tajam dan benda keras. Hasil visum tersebut, menurut Pejabat Urusan Hubungan Masyarakat Polres Nias Ajun Inspektur Satu O. Daeli, sesuai dengan pra-rekonstruksi yang sudah selesai dilakukan. ”Kedua petugas pajak tewas akibat benda tajam yang mengenai bagian tubuh yang sensitif yakni dada. Kemudian akibat benturan benda keras yang kami cocokkan dari pra-rekonstruksi yakni batu,” ujar Daeli. Akibat tusukan benda tajam dan benturan benda keras tersebut, keduanya kehabisan darah dan menyebabkan kematian.

Kepolisian Resor Nias memastikan hasil visum akan dimasukkan dalam berkas perkara kasus pembunuhan berencana tersebut karena keluarga korban Parada Toga Fransriano Siahaan tidak mengizinkan dilakukan otopsi dengan alasan memakan waktu lama.


SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

4 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

8 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

11 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

17 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya