Pemimpin kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, di tempat persembunyiannya. Foto: Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan gabungan operasi Tinombala terus memburu pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, di hutan Poso, Sulawesi Tengah. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Tito Karnavian menyebutkan saat ini kelompok Santoso tinggal 27 orang.
Ke-27 orang itu pun, kata Tito, terpecah ke pelbagai grup kecil. Hal itu disebabkan kontak senjata dengan pasukan gabungan TNI-Polri yang terjadi dua pekan lalu. Bahkan, Santoso terindikasi hanya ditemani tujuh pengikutnya.
“Yang ikut Santoso tujuh orang, termasuk istrinya. Yang lain turun ke bawah. Nah, yang di bawah ini kelaparan,” kata Tito, Sabtu, 16 April 2016.
Polisi memasukkan nama Santoso ke daftar buron teroris sejak ia diduga mendalangi pembunuhan terhadap tiga polisi di BCA Palu pada 25 Mei 2011. Setelah itu, ia terlibat dalam sejumlah tindakan terorisme lain, termasuk menculik dua anggota Kepolisian Resor Poso yang sedang lewat di Dusun Tamanjeka, Poso.
Selanjutnya, ia memproklamasikan Mujahidin Indonesia Timur. Anggota kelompoknya berasal dari Jawa, Nusa Tenggara Barat, bahkan Uighur, Cina. Pegunungan Poso seakan-akan menjadi tempat latihan dan operasi kelompok ini. Polri dan TNI mengepung mereka tapi belum berhasil menggulungnya.
Ini foto-foto Santoso dengan gaya selfie di tempat persembunyiannya yang diperoleh Tempo.
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik
26 Februari 2024
Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik
Executive Board Asian Moslem Network (AMAN) Indonesia, Yunianti Chuzaifah, menyoroti kaitan kaum perempuan Indonesia dengan terorisme tak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di ruang domestik.