BPR-BKK Agar Tak Salurkan Kredit Konsumtif

Reporter

Minggu, 17 April 2016 13:40 WIB

Seorang petani Ibukota memanen sayur kangkung ditepi Banjir Kanal Barat (BKB) di Jakarta, 14 April 2016. Ketersediaannya lahan kosong ditepi BKB tersebut dimanfaatkan Warga untuk bercocok tanam sebagai tambahan biaya hidup. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Semarang - Komisi Keuangan DPRD Jawa Tengah, meminta Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Badan Kredit Kecamatan (BKK), tidak menyalurkan kredit konsumtif. Tujuannya, untuk mengantisipasi kredit macet di tengah situasi perekonomian di Jawa Tengah yang masih lesu.


Anggota Komisi C (Bidang keuangan) DPRD Jawa Tengah, Jamaluddin, meminta BPR-BKK di Jawa Tengah fokus menyalurkan kredit yang sifatnya produktif kepada masyarakat. “Data selama 2015 menunjukan rasio kredit produktif BPR BKK se-Jawa Tengah baru 59,27 persen,” kata Jamaluddin di Semarang, Minggu (17/4).


Menurut Jamaluddin, ada beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah yang penyaluran kredit produktifnya oleh BPR-BKK masih rendah, atau dibawah 30 persen. Seperti di Kota Semarang hanya 12,70 persen, Kota Salatiga 14,60 persen, dan Kota Pekalongan 18,06 persen.


Ada pun beberapa kabupaten/kota yang BPR-BKK bagus dalam penyaluran kredit produktif, adalah Sragen Rp 409,4 miliar, atau rasionya 89,29 persen, dan Banjarnegara Rp 264,1 miliar, dengan rasio 79,04 persen.


Jamaluddin menyatakan, fokus BPR-BKK pada penyaluran kredit produktif itu, dalam upaya membantu meningkatkan ekonomi masyarakat kecil. Ini juga sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “BPR BKK sebaiknya lebih fokus melayani kebutuhan masyarakat kecil. Seperti petani, peternak, nelayan, pedagang, dan pengusaha kecil yang belum dijangkau bank umum,” kata Jamaluddin.


Advertising
Advertising

Biro Perekomian Jawa Tengah melansir, angka penyaluran kredit produktif BPR BKK meningkat dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2013 kredit produktifnya sebesar Rp 2,93 triliun, atau 55,31 persen. Pada 2014 sebesar Rp 3,55 triliun, atau 59,39 persen. Dan pada 2015 sebesar Rp 3,90 triliun.


Kredit konsumtif, kata Jamaluddin, biasanya disalurkan BPR BKK kepada para pegawai, baik di instansi pemerintah atau swasta, yang pengembaliannya diangsur dengan potong gaji setiap bulan. “Karena ada jaminan potong gaji. Banyak BPR BKK lebih menyukai cara ini, untuk menekan non performing loan (NPL),” katanya. Sedangkan kredit produktif akan akan menambah resiko NPL, karena pengembaliannya bisa tidak pasti.


DPRD Jawa Tengah meminta seluruh BPR di Jawa Tengah segera berbenah menyusul tingginya rasio angka kredit macet atau sering disebut non Performing Loan" (NPL).BPR yang NPL-nya tinggi di Kabupaten Tegal yang mencapai level 15,33 persen. "Ini sudah sangat membahayakan," kata Jamaluddin.


NPL merupakan salah satu indikator untuk mengukur kualitas BPR dalam sisi aktiva produktif. Semakin tinggi NPL maka semakin buruk kualitas BPR. Secara teori, sebuah perbankan bisa disebut masuk kategori sehat jika rasio NPL kurang dari 5 persen.


Selain Kabupaten Tegal, peringkat kedua kredit macet diduduki Purworejo sebesar 11,92 persen dan Kudus 10,09 persen. "Saat ini hanya ada tujuh kabupaten/kota yang angka NPL BPR nya dibawah lima persen," kata Jamaluddin.


Guru besar ekonomi di Universitas Diponegoro Semarang, FX. Sugiyanto, menyatakan kredit macet di BPR saat ini cukup tinggi, terutama yang kredit produktif. Tingginya kredit macet di BPR, karena tingginya target yang dibebankan kepada masing-masing BPR.


Biasanya, kata dia, analis BPR memberikan kelonggaran dan kurang ketat karena mengejar target. Sugiyanto menyarankan, BPR segera melakukan mitigasi, seperti menerapkan manajemen resiko. Apalagi, Otoritas Jasa Keuangan juga sudah mulai mengenakan peraturan manajemen resiko untuk BPR. ROFIUDDIN

Berita terkait

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

14 hari lalu

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Ekspor UMKM Masih Tertinggal Negara Tetangga, Jokowi: PR Buat Kita

7 Desember 2023

Ekspor UMKM Masih Tertinggal Negara Tetangga, Jokowi: PR Buat Kita

Saat ini posisi ekspor UMKM Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga. Apa kata Jokowi?

Baca Selengkapnya

Per September 2023, BNI Kucurkan Pembiayaan Rp 118,3 T ke 1,61 Juta UMKM

7 Desember 2023

Per September 2023, BNI Kucurkan Pembiayaan Rp 118,3 T ke 1,61 Juta UMKM

BNI mencatat telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp118,3 triliun untuk lebih dari 1,61 Juta UMKM per September 2023.

Baca Selengkapnya

Jenis Kredit Berdasarkan Tujuan dan Kegunaannya

11 Oktober 2023

Jenis Kredit Berdasarkan Tujuan dan Kegunaannya

Untuk memahami lebih lanjut mengenai kategori dan pengelompokan jenis kredit yang ditawarkan oleh bank, berikut ini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Mitigasi Dampak El Nino, Pemerintah Percepat Realisasi Kredit Usaha Alsintan

8 Oktober 2023

Mitigasi Dampak El Nino, Pemerintah Percepat Realisasi Kredit Usaha Alsintan

Dalam rangka memitigasi risiko dampak El Nino, pemerintah akan mempercepat realisasi Kredit Usaha Alsintan atau KUA.

Baca Selengkapnya

Bidik Kredit Perbankan ke UMKM 30 Persen pada 2024, Berikut Strategi Kemenkop UKM

27 September 2023

Bidik Kredit Perbankan ke UMKM 30 Persen pada 2024, Berikut Strategi Kemenkop UKM

KemenKop UKM menargetkan rasio kredit perbankan untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia meningkat jadi 30 persen pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Aturan Subsidi Diperluas, Aismoli Optimistis 200 Ribu Motor Listrik Bisa Terjual

13 Agustus 2023

Aturan Subsidi Diperluas, Aismoli Optimistis 200 Ribu Motor Listrik Bisa Terjual

Aismoli optimistis 200 ribu motor listrik bisa terjual dengan perluasan aturan subsidi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Semua Kredit Baru Triwulan II 2023 Terindikasi Meningkat Kecuali Kredit Investasi

20 Juli 2023

Bank Indonesia: Semua Kredit Baru Triwulan II 2023 Terindikasi Meningkat Kecuali Kredit Investasi

Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan II-2023 meningkat.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Pertumbuhan Kredit UMKM Ditopang dari Segmen Mikro

25 Desember 2022

Bank Indonesia Catat Pertumbuhan Kredit UMKM Ditopang dari Segmen Mikro

Rasio kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perbankan mencapai 20,3 persen per November 2022.

Baca Selengkapnya