Kisah Penumpang Kalstar yang Panik Kala Terbakar di Udara
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Sabtu, 16 April 2016 11:17 WIB
TEMPO.CO, Banjarmasin- Ledakan diikuti percikan api pada sisi kiri sayap pesawat Kalstar membuat Ali Muntoha, 53 tahun, panik. Dari balik jendela pesawat, ia mengintip asap pekat mengepul hingga menyelusup ke kabin pesawat jenis ATR 72-500 itu. Melihat mesin pesawat meledak di atas ketinggian, Ali dan 33 penumpang lainnya mendaraskan doa di tengah bekapan asap sangit dalam kabin. Insiden itu terjadi Jumat 15 April 2016.
Ia memprediksi, ledakan terjadi sepuluh menit setelah pesawat lepas landas dari Bandara Syamsudin Noor. Ali merasakan badan pesawat tak stabil akibat ledakan itu. “Sepuluh menit setelah take off, bunyi letusan “tak” begitu. Di baling-baling ada api, setelah itu oleng. Tapi pilot pesawat agaknya sudah mengantisipasi, makanya berputar-putar di udara,” kata Ali saat mendampingi isterinya di Rumah Sakit Siaga Banjarmasin, Jumat 15 April 2016. Korban luka akibat ledakan pesawat Kalstar memang dirujuk ke RS Siaga.
Saat pesawat berputar-putar di udara, kata Ali, pramugari meminta para penumpang tetap tenang. Pramugari meyakinkan bahwa penumpang akan selamat. Ali sesekali mendengar tangis bercampur jeritan histeris di kabin pesawat. Sukses mendarat, ia melanjutkan, kru pesawat mendesak penumpang melompat lewat pintu darurat tanpa perosotan.
“Pintu darurat langsung dibuka, melompat. Makanya yang luka-luka ini terjun dari pintu darurat. Kaki isteri saya terkilir saja,” kata Ali.
Meski baru saja mengalami peristiwa mengerikan, Ali mengaku tidak kapok naik pesawat Kalstar maupun maskapai lain. Ia meminta maskapai penerbangan merawat pesawatnya agar tidak terulang kembali peristiwa yang sama. “Ya jangan urusan kapoklah. Yang lebih bagus, pesawatnya itu diperbaiki,” ujar dia.
Ali bersama isterinya sejatinya berencana mengikuti pengajian akbar di Masjid Serongga Hilir, Kabupaten Kotabaru. Berangkat dari Surabaya Jumat 15 April, pukul 06.30 wib, Ali harus transit di Banjarmasin untuk melanjutkan penerbangan ke Kotabaru. Ia memilih Kalstar nomor penerbangan KLS 931 menuju Kotabaru.
Adapun staf maskapai Kalstar di Banjarmasin, Dewi enggan memberikan komentar kepada awak media. Di temui di RS Siaga, Dewi terkesan menghindar saat awak media berusaha meminta keterangan ihwal peristiwa apes itu. Melihat awak media terus mengejar, ia berlari menuju UGD.
Pesawat maskapai Kalstar nomor penerbangan KLS 931 dengan rute Banjarmasin (BDJ) ke Kotabaru (KBU) , Kalimantan Selatan, mengalami kebakaran mesin pada sayap sisi kiri. Sayap kiri pesawat yang mengangkut 34 penumpang itu, diketahui meledak setelah lima menit lepas landas dari Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru.
Pesawat nahas ini sejatinya cuma transit di Syamsudin Noor, setelah terbang dari Bandara H. Asan Sampit (SMQ), Kalimantan Tengah. Tiba di Syamsudin Noor pukul 11.30 wita, pesawat Kalstar melanjutkan penerbangan ke Kotabaru pada pukul 11.52 wita. Tak lama setelah mengudara, pilot Richard J.G meminta kembali ke bandara setelah sayap kiri mengeluarkan percikan api.
“Ada engine fire, sesuai prosedur pilot harus return to base (RTB). KNKT akan datang menyelidiki penyebabnya (sumber api),” ujar General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Syamsudin Noor, Handy Haryuditiawan.
Meski sedang mengudara, pilot terpaksa mematikan mesin yang terbakar. Mendapat permintaan RTB, petugas ground handling Kalstar, Angkasa Pura, dan petugas Lanud Syamsudin Noor bergegas merapat ke runaway 10 untuk memadamkan mesin dan evakuasi penumpang beserta awak pesawat.
Sekitar pukul 12.10 wita, pesawat ditarik ke apron 8 Bandara Syamsudin Noor. “Empat orang penumpang mengalami syok saja, sudah dibawa ke Rumah Sakit Siaga. Enggak ada yang cidera serius,” kata Handy.
Akibat kejadian ini, penerbangan Kalstar rute Banjarmasin–Kotabaru sementara dibatalkan. Angkasa Pura masih mencari letak kerusakan mesin pesawat. Ihwal nasib penumpang, maskapai akan mengembalikan biaya tiket pesawat 100 persen.
Kejadian ini membuat tiga penerbangan dari Bandara Syamsudin Noor mesti ditunda. Menurut Handy, ketiga penerbangan yang tertunda terdiri atas Lion Air (JT 227) rute Banjarmasin – Surabaya, Garuda Indonesia (GA 545) rute Banjarmasin – Yogyakarta, dan Wings Air (IW 1397) rute Banjarmasin – Kotabaru. “Ditunda sementara,” ujarnya.
Berikut nama kru Kalstar KLS 931: Pilot Richard JG, kopilot Akbar, kopolit training Ikhsan, EOB Asep, Pramugari Novida dan Farathita.
DIANANTA P. SUMEDI