Soal Jurnalis Asing Liput Papua, Ini Kata Dewan Pers  

Reporter

Kamis, 14 April 2016 17:09 WIB

Dua jurnalis asal Perancis, Marie Valentine Louise Bourrat (kiri) dan Thomas Charles Dandois, (kanan), divonis hukuman dua bulan penjara 15 hari dan denda Rp 2 juta rupiah oleh majelis hakim di Pengadilan Jayapura, Papua, 24 Oktober 2014. TEMPO/Cunding Levi

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia kebebasan pers Indonesia masih menjadi sorotan menjelang Indonesia menjadi tuan rumah Hari Kebebasan Pers Internasional tahun depan. Berbagai kasus yang dinilai mengekang kebebasan pers antara lain kekerasan dan pembunuhan jurnalis, hingga maraknya fenomena wartawan abal-abal.

Salah satu kasus lagi yang kerap menjadi sorotan dunia internasional adalah pelarangan jurnalis asing meliput Papua. Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mempertanyakan kebijakan itu. Menurut dia, tak semestinya kebijakan tersebut diterapkan di provinsi di ujung timur Indonesia itu.

"Tidak mungkin menutup informasi di sebuah wilayah yang sedang mendapat sorotan dunia seperti Papua, rapat-rapat," kata pria yang kerap disapa Stanley itu.

Bagaimana sikap Dewan Pers terhadap ketertutupan Papua dari akses jurnalis asing? Berikut ini petikan wawancara Tempo dengan Stanley di kantornya pekan lalu.

Soal Papua yang masih terlarang diliput wartawan asing, bagaimana Anda melihat hal ini?
Tidak mungkin menutup informasi di sebuah wilayah yang sedang mendapat sorotan dunia seperti Papua, rapat-rapat. Ingat, dulu juga di Timor Timur masyarakat dibanjiri informasi bahwa rakyat Timor Timur ingin berintegrasi dengan Indonesia dan mengelu-elukan Indonesia sebagai saudara tuanya. Lalu, ketika menghadapi tekanan internasional, Dewi Fortuna Anwar menyarankan kepada Presiden B.J. Habibie untuk memberi opsi: otonomi khusus atau merdeka melalui referendum. Presiden tanya intelijen, dan laporan intelijen 90 persen akan menang. Akhirnya dikasih referendum, tapi malah lepas.

Menurut saya, pers saat itu terlalu meninabobokkan pemerintah dengan tidak memberitakan permasalahan di Timor Timur. Itu sama juga tidak ada kritik dari media. Nah, menurut saya, di sinilah peran vital pers untuk mengkritik kebijakan di tanah Papua, untuk menyelamatkan Indonesia. Barangkali dengan munculnya kritik, apakah dari media asing ataupun media Indonesia, kita jadi tahu bagaimana mengatasi hal itu. Daripada menutup rapat-rapat pintu informasi, lebih baik dilakukan cara-cara kehumasan, misalnya dengan mempersilakan datang ke Raja Ampat untuk wisata bahari. Padahal semua permasalahan ada di pegunungan tengah. Nah, menurut saya, sebaiknya dibuka.

Jadi masih ada trauma Timor Timur sebenarnya?
Iya. Makanya intelijen melakukan pengawasan terhadap jurnalis asing di Papua. Kalau memang tentang wartawan, Dewan Pers seharusnya terlibat. Tapi kami tidak pernah dimintai keterangan. Makanya di depan pengadilan terhadap wartawan asing itu saya sampaikan bahwa kami keberatan terhadap adanya clearing house ini.

(Pengadilan yang dimaksud Stanley adalah pengadilan terhadap dua jurnalis Prancis, Thomas Dandois dan Valentine Bourrat, karena meliput tanpa izin.)

Bukankah Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan agar Papua dibuka bagi jurnalis asing?
Iya, tapi itu hanya terjadi di atas. Yang di bawah, clearing house-nya tidak dibubarkan. Intinya, seharusnya clearing house dibubarkan. Saat polisi dan militer mengatakan akan tetap melakukan pengawasan, itu hanya beberapa hari setelah Jokowi balik ke Jakarta. Artinya, apa yang diperintahkan kepala negara tidak diikuti oleh birokrasi di bawahnya.

TITO SIANIPAR

Berita terkait

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

1 hari lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

6 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

6 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

21 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

23 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

28 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

30 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

31 hari lalu

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

31 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

32 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya