TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu beropini, penyanderaan sepuluh warga negara Indonesia oleh Abu Sayyaf terjadi karena kurangnya patroli laut di kawasan rawan perompak. "Saya sudah imbau ke TNI Angkatan Laut (untuk) berpatroli bersama Malaysia dan Filipina," ujar Ryamizard di gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin, 13 April 2016.
Kata Ryamizard, patroli bersama bisa meningkatkan keamanan laut, seperti pada jalur pengiriman batu bara Indonesia ke Filipina. Saran Ryamizard, patroli gabungan itu cukup dilakukan di wilayah strategis. "Tak usah jauh-jauh, tak usah sampai Cina. Di Laut Cina Selatan dulu atau wilayah Sulawesi Utara," tuturnya.
Terkait dengan pembebasan WNI, Ryamizard belum memberi perkembangan pasti. Dia mengatakan negosiasi tebusan dengan perompak akan dirujuk kepada perusahaan kapal yang mempekerjakan para WNI.
Sisanya, Ryamizard hanya memastikan para WNI dalam keadaan baik. "Tadi pagi saya dapat kabar baik, dapat info bahwa mereka (sepuluh WNI) sehat semua," ujarnya. Saat ditanya apakah pemerintah meminta bantuan terpidana teroris untuk negosiasi, Ryamizard tak menjawab banyak. Dia tak mengakui kabar adanya keterlibatan terpidana teroris Umar Patek dalam upaya penyelamatan sepuluh WNI.
"Umar Patek? Ah, tak usah Umar Patek, saya juga bisa," ujar Ryamizard.
Sebelumnya, Ryamizard mengatakan pemerintah Indonesia bisa saja meminta bantuan terpidana teroris untuk bernegosiasi menyelamatkan sandera WNI. "Anggota saya sudah kontak orang yang bisa bantu komunikasi, tapi saya tak mau banyak omong soal itu," kata Ryamizard pada wartawan, Jumat, 8 April 2016.
YOHANES PASKALIS
Berita terkait
Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi
5 Agustus 2022
Penghargaan diberikan atas jasa mereka menyelamatkan nelayan WNI dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG).
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Pangdam Siliwangi Baru, Putra Mantan Wapres Try Sutrisno
23 Januari 2022
Pangdam Siliwangi yang akan diduduki oleh Mayjen Kunto Arief Wibowo merupakan adik dari Kakorlantas Mabes Polri Irjen Firman Santyabudi.
Baca SelengkapnyaKasus Satelit Orbit 123, Kejagung Kumpulkan Dokumen dan Alat Bukti
17 Januari 2022
Sejak kasus Satelit Orbit 123 naik ke tingkat penyidikan pada 14 Januari lalu, Kejaksaan belum menambah jumlah saksi yang telah diperiksa
Baca SelengkapnyaDeretan Pengurus Pemuda Pancasila yang Jadi Pejabat Negara
26 November 2021
Sebagai salah satu organisasi besar di Indonesia, Pemuda Pancasila memiliki sejumlah anggota yang pernah dan masih menjadi pejabat negara.
Baca Selengkapnya47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina
5 Juli 2021
Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaBelasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina
4 Juli 2021
Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.
Baca SelengkapnyaPolisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah
18 Mei 2021
Polisi Malaysia pada Selasa mengatakan lima anggota kelompok militan Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak di negara bagian Sabah di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina
29 Maret 2021
BNPT menyebut dua pelaku bom Makassar merupakan anggota JAD yang terhubung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
Baca SelengkapnyaEmpat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila
23 Maret 2021
Empat WNI yang pekan lalu diselamatkan dari penyanderaan Abu Sayyaf, diserahkan ke KBRI Manila untuk selanjutnya dipulangkan ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaLagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan
21 Maret 2021
Otoritas menyelamatkan MK setelah sebelumnya menyelamatkan tiga sandera WNI lainnya yang diculik Abu Sayyaf di Filipina.
Baca Selengkapnya